SATRIA
"Ikut aku!"
Aku menggeret paksa lengan Mia. Wanita itu tampak terkejut dan langsung meletakkan gelas yang dia pegang. Aku menyeretnya keluara mansion. Langkahnya tersaruk-saruk menyeimbangi langkah lebarku.
Aku kesal setengah mati melihatnya di sini. Di depan Rea, aku mungkin bisa menahan kegeramanku. Tapi aku tidak bisa membiarkan wanita itu berkeliaran di sini lebih lama.
"Satria, lepaskan aku. Ini sakit!" teriaknya.
Setelah agak sedikit menjauh dari pesta itu, aku baru melepas tangannya dengan kasar. Mia menekan pergelangan tangannya sendiri.
"Kamu hampir mematahkan tanganku," keluhnya.
"Aku tidak peduli. Lebih baik kamu cepat pergi dari sini. Kehadiranmu tidak kami inginkan."
Wanita sinting itu menatapku dengan sorot mata jengkel. Tapi sejurus kemudian, senyumnya terbit. Dia mendekat padaku.