Aku bertemu dengan mama dan papa kembali setelah kami memutuskan berpisah saat mama sedang asik memilih oleh-oleh. Satria dengan cekatan membantu papa membawa barang belanjaan mama.
"Mama belanja banyak banget," seruku.
"Kamu tahu sendiri teman-teman mama banyak."
Sekarang aku merasa menjadi mahluk yang kurang bersosialisasi semenjak hidup di mansion bareng Satria. Aku hanya membeli oleh-oleh untuk diriku sendiri.
"Setelah ini kita ke Jalan Nangka ya," kata mama. Tentu saja. Mama nggak akan melewatkan tempat itu. Karena di sepanjang ruas jalan itu terdapat rumah-rumah produksi merek pie susu terkenal. Seperti Pie Susu Dhian dan Pie Susu Enak.
"Ada apa di sana, Ma?" tanya Satria.
"Di sana kamu bisa beli pie susu merek terkenal dengan harga sangat miring."
"Wah, sepertinya mama tahu banyak tempat oleh-oleh murah di sini ya."
"Harus dong! Prinsip ekonomi."
Aku dan Satria saling pandang. Nggak lama kemudian tawa kami pecah.