"Apa?" Aku menatapnya. "Kamu mau menyembunyikan sesuatu dariku lagi?"
"Nggak gitu, Rea."
"Ya, lalu?"
"Sudah aku bilang kan, Shella itu bukan bagian penting dari hidup aku yang perlu kamu tahu."
"Kamu yakin? Meskipun nggak banyak, aku cukup tahu kalian sedang membicarakan apa saat aku nggak ada tadi."
"Kamu nguping?"
"Terserah anggapanmu, Bang. Yang jelas kamu udah bikin aku kecewa untuk kesekian kalinya. Turun kan aku."
"Re, kamu harus dengar aku. Jangan negatif thinking dulu. Oke aku minta maaf, nggak langsung memberitahu kamu. Aku cuma sedang membangun hari-hari tenang sebelum kita berangkat liburan."
"Justru yang kamu lakukan malah membuat hariku nggak tenang. Berhenti."
"Rea, kita bicara. Oke?"
"Aku bilang berhenti."
"Rea, please-"
"Berhenti atau aku loncat?" Aku sudah ancang-ancang akan membuka pintu mobil.
Satria menepikan mobilnya. "Rea, please, jangan kayak gini."