Sebelum jam makan siang tiba, aku sudah berada di kantor Satria. Tower jangkung yang pernah aku datangi dulu, tempat pertemuan pertamaku dengan Kakek Wijaya.
Pak Dadang yang mengantarku. Seorang resepsionis terbengong menatapku, saat aku menghampirinya.
"Pak Satria ada, Mbak?" tanyaku.
"Ibu itu.... istrinya Pak Satria kan?"
Aku mengangguk tersenyum.
"Sebentar ya, Bu." Dia kemudian menghubungi seseorang via pesawat telepon. Setelah beberapa saat....
"Pak Satria, masih ada meeting di lantai 40. Ibu bisa langsung saja menunggu di ruangannya."
"Oke, terima kasih." Aku beranjak. Namun, belum ada dua langkah, aku kembali lagi.
Aku mengambil satu cup puding yang aku buat. "Ini buat kamu. Nanti kasih komentar ya," kataku seraya meletakkan cup puding di atas mejanya.
"Wah, terima kasih banyak, Bu."
"Oke, selamat menikmati ya."