Aku melihat seseorang berseragam seperti kapten tengah duduk berhadapan dengan kakek. Di sebelahnya, Dea bergelanyut manja pada lengannya. Apa itu pilot yang bernama Kenzo? Ternyata seorang lelaki keturunan Jepang. Pantas saja, Dea terkagum-kagum dengannya. Lumayan tampan sih. Meski bagiku tetap yang paling tampan adalah manusia di sampingku ini.
Lelaki bernama Kenzo langsung berdiri memberi salam begitu melihat aku dan Satria datang.
"Kapten, ini istriku, Rea," ucap Satria mengenalkan aku padanya.
"Saya Kenzo, Bu." Lelaki bernama Kenzo itu mengangguk sopan.
"Jadi, Bang Satria sama Kak Rea, mau bawa Om Kenzo ke Eropa ya?" tanya Dea. Aku bisa melihat wajah nggak nyaman Kenzo dengan sikap Dea yang terus bergelanyut pada lengannya. Tapi dia seolah nggak bisa melakukan apa pun. Tak berdaya dengan kelakuan bocah itu.
"Kenapa? Mau ikut?" tanya Satria menaikan alis.
"Emang boleh?" Mata gadis itu berbinar.
"Enggak."