Mbak Anin benar. Banyak yang menginginkan Satria. Kemarin, bahkan hari ini. Seolah lelaki di muka bumi ini hanya tinggal dia seorang.
"Lu benar, Mbak. Banyak yang melamar ingin jadi pacar Satria. Cobaan jadi istri orang ganteng itu berat, Mbak. Mending jangan." Aku menyeruput jus alpukatku.
"Gue mah tetep mau dong. Biar semua yang nyirnyir ama gue pada mingkem."
"Emang siapa yang nyirnyirin elu Mbak?" tanya Mas Dika menggoda.
"Ada lah pokoknya. Yang jelas hidup janda ditambah sering gonta-ganti Tebengan, banyak yang ngomongin. Capek gue. Padahal mah gue nebeng buat irit ongkos. Lumayan kan buat jajan si Iren."
"Kayaknya emang lu kudu cepet cari ganti bapaknya Iren biar nggak kena pitnah terus."
Aku mengangguk prihatin, menyetujui usul Mas Dika. Jadi single parents itu nggak enak banget. Meskipun aku nggak mengalaminya, tapi aku bisa merasakan bagaimana hidup tanpa seorang suami kemudian berjuang sendiri demi anak.