Aku membawa Nana keluar restoran. Pikiranku yang tadi ruwet mendadak tambah ruwet saat melihat Nana di sini dengan status sebagai ibu tiri Axel. Gila nggak sih? Nana ibu tiri Axel! Yang benar saja!
"Na, gue nggak akan nanya kabar. Karena gue yakin lo baik. Sangat baik gue rasa malah. Gue cuma mau nanya. Apa yang Om Barata bilang itu benar? Kamu istri Om Barata?"
Muka Nana tampak kecut. Aku tahu Nana nggak bisa berbohong padaku. "Benar, Re."
Mataku membeliak. "Kamu serius? Kamu nggak lagi bohong sama aku kan?"
Nana menggeleng dan seketika kepalaku berdenyut. "Tapi gimana bisa? Lo dipaksa? Dijodohkan, atau... gue yakin ini bukan keinginan lo kan, nggak mungkin kalau lo sama Om Barata itu...."
"Rea, aku menikah dengannya atas keinginanku sendiri. Aku mencintai lelaki itu."
Untuk kesekian kalinya mataku melebar. Nana ngigau. Pasti kepala anak itu bermasalah. Mungkin terbentur benda keras. Disorientasi. Iya, itu penjelasan yang masuk akal.
"Nggak, gue masih nggak percaya."