Keduanya nampak saling terdiam cukup lama, mereka sama-sama memandang dengan tatapan seolah saling terluka karena perbuatannya sendiri.
"Kenapa lo bisa ada disini?" tanya Van dengan kening yang berkerut. Tatapannya benar-benar mengintimidasi membuat seseorang yang berada dihadapannya pun hanya bisa menghela nafas.
Aldera memalingkan wajahnya kearah lain, berkata, "Gue tahu kalau lo masih marah sama gue," ujarnya kepada laki-laki itu. "Tapi, mereka udah balik Van."
Laki-laki itu melihat Aldera yang saat ini menundukkan kepalanya, ia lalu menghela nafasnya. Entah kenapa melihat Sahabatnya yang seperti itu membuatnya tidak bisa marah lebih lama lagi.
Pada akhirnya ia akan memilih membaik dan tersenyum kepada laki-laki itu, seseorang yang selama ini selalu ada untuknya, tetap ada disampingnya. Tidak pernah berubah, meskipun dirinya dan Aldera sering sama-sama bertengkar.