"Makasih, Bi," ujar Aldera dengan senyum yang mengembang. Rupanya ia belum menyadari dengan yang sedang terjadi di belakang sana. Dirinya sibuk menatap pesanan yang sedang dibawanya untuk Van, sehingga tidak mengetahui adanya keributan.
Setelahnya ia mendengar suara riuh membuat Aldera langsung menoleh dan memastikan apa yang sedang terjadi. Keningnya langsung berkerut ketika melihat beberapa siswa dan siswi yang berkerumun membuat rasa penasarannya semakin meningkat.
Laki-laki itu langsung mengambil langkah lebar dengan kedua tangan yang membawa nampan berisi pesanan para teman-temannya.
Sementara itu kedua matanya tidak pernah lepas dari kerumunan siswa yang saat ini sedang berada di dekatnya. Jujur, sebenarnya Aldera sempat tidak ingin ikut campur dengan semua ini, tetapi rasa ingin tahunya menjadi besar setelah melihatnya.