FLASHBACK ON
Selama ulangan matematika berlangsung, Sharon benar-benar mengkhawatirkan laki-laki di sampingnya itu. Ia sadar jika sedari tadi Van sesekali memegang kepalanya dan meringis kesakitan tanpa suara.
Tatapannya tidak pernah beralih, Sharon tahu betul bagaimana Sahabatnya itu, mungkin saja Van memang benar-benar merasa bahwa laki-laki itu akan menyusahkan semua orang, termasuk dirinya.
Menghela nafas, kemudian kembali menatap selembar kertas ulangannya dengan tidak bersemangat. Setelah itu ia pun memutuskan untuk mengerjakannya, meskipun dirinya akui bahhwa Sharon tidak bisa untuk tak peduli kepada Sahabatnya yang saat ini berada di sampingnya ini.
"Baiklah anak-anak, waktu telah habis dan jangan ada yang mengerjakan lagi. Kumpulkan dan akan saya hitung sampai 5!!!"