Berdiri dihadapan cermin dengan seragam sekolah yang sudah melekat ditubuhnya, Van mengembangkan senyumnya ketika mengingat hari kemarin dimana ia dan Aldera kembali membaik seperti sebelumnya.
Laki-laki itu menatap dirinya sendiri dengan perasaan yang berbeda, kerutan dikeningnya langsung terlihat. Bayangan itu kembali datang dan membuat kepalanya merasakan sakit.
Van merutuki kepalanya yang mendadak kambuh disaat yang tidak tepat. Perlahan ia berjalan dengan tertatih menuju sebuah laci dimana disana obat pereda rasa sakitnya berada.
Sebisa mungkin dirinya tidak berteriak merasa kesakitan karena tidak ingin membuat seisi rumah merasa khawatir dan berujung tidak bisa pergi untuk Sekolah.
Setelah menemukan obat yang dicarinya sedari tadi, akhirnya Van pun langsung menelannya tanpa bantuan segelas air yang biasa ia lakukan.