"Mas Ziyad, vagina Mbak Kara mengalami luka akibat hubungan badan yang kalian lakukan, sementara kandungan Mbak Kara mengalami pendarahan akibat hubungan suami istri yang terlalu kasar. Saya memang tidak tahu apa yang terjadi diantara anda berdua, tetapi saran saya anda bisa menjaga emosi anda, Mas!" Ziyad mengangguk dan menundukkan kepalanya.
"Baik dok, saya mengucapkan terima kasih atas nasihat anda. Lalu bagaimana keadaan Kara dan bayi kami?" Dokter itu tersenyum dan memberikan Ziyad resep obat untuk Kara dan vitamin untuk bayinya.
"Mas Ziyad, bayi kalian sangat kuat, saya sangat salut kepadanya. Saya yakin kelak dia akan menjadi anak yang kuat. Mbak Kara juga tidak perlu opname, dia bisa langsung pulang tetapi dia harus istirahat selama satu bulan. Tidak boleh lelah dan tidak boleh stres." Ziyad mengangguk dan menerima resep itu, Ziyad kemudian memohon diri dan segera menebus obat, setelah itu, Ziyad mengajak Kara pulang sementara Ashila kini bisa bernapas lega.