Kirana membuka matanya dan melihat sekelilingnya dengan heran, seingatnya dia kemarin berada di bandara dan belum sampai di rumah. Lagi pula rumahnya tidak seperti ini yang di Bandung seandainya dia telah di temulan oleh Ayya dan Rafi. Kirana akan beranjak tetapi merasakan kalau di perutnya ada sesuatu yang menimpanya. Saat Kirana menyentuhnya dia sangat terkejut karena itu adalah tangan seseorang. Dadanya langsung berdebar dan jantngnya langsung berdetak dengan sangat kencang.
"Kamu siapa? bangunlah dan menyingkir dari tubuhku!" Kirana mencoba membangunkan orang yang kini sedang tertidur sambil mmeluk tubuhnya. Kirana melihat kamar yang sangat luas dan bersih, aromanya juga sangat maskulin. Kirana tidak bisa melihat wajah orang yang memeluknya karena orang itu menyusupkan kepalanya di dadanya. Saat kirana membangunkannya, orang yang memeluknya malah menggesek-gesekkan kepalanya di dadanya, tentu saja hal itu membuatnya sangat marah.