"Dean! cepetan kesini, ini masih ada satu box lagi!"teriak wanita paruhbaya
"aduh mah suruh Defano aja deh,Dean cape"keluh gadis dengan rambut panjang yang diikat tinggi
"Dean cepetan kamu kesini! Atau mau mama yang seret kamu!?"teriakan sang mama membuat Dean dengan berat hati bangun dari sofa
"Dari tadi kek,ini angkat box nya taruh digudang"suruh mama Dean
"berat banget mah kayak dosa mama"setelah mengatakan itu Dean langsung berlari menuju gudang takut mendapatkan tendangan super mamanya
"ya ampun kalau bukan anak udah gue tenggelemin di empang"gumam mama echa-mama Dean
Dean masuk kedalam gudang yang lumayan berantakan namanya juga gudang, Dean menaruh box itu kemudian membuka pintu yang tadi tertutup dan damn nggak bisa kebuka
"hiss siapa yang kunci sih?"Dean mencoba mendobrak pintu tapi tetap nggak bisa dibuka
"woiii yang diluar bukain! Defano awas aja kalau ini kerjaan loh gue cingcang anu loh?!"Dean memukul pintu siapa tau ada yang denger diluar dan ngebukain tapi hasilnya nihil
Mata Dean menyusuri semua yang ada didalam gudang, seketika bulu kuduk dean merinding
Dean memberanikan diri membalikkan tubuhnya dan sekarang Dean menyesal matanya kini menatap mahluk yang mungkin biasa disebut setan wajah yang sudah hancur dipenuhi oleh belatung dan ulat
"AAAAAA MAMAAAAAA!"jerit dean memutar handle pintu
Ceklek
"Loh kok bisa dibuka tadi nggak bisa, disini juga nggak ada orang anjir setaaaaan"Dean berlari menuju mama nya berada
"mama!"buru-buru Dean memeluk sang mama
"kamu kenapa sih kayak dikejar setan"
"emang mah, Dean dikejar setan Dean takut!mama tau nggak mukanya hancur trus banyak ulatnya DEAN TAKUT!!"jerit Dean
"eh kembar miper,mana ada hantu disiang bolong gini?"Defano saudara kembar Dean kini mulai mendekati Dean kemudian menempelkan tanganya pada kening dean
"pantesan mah,panas pasti belum minum obat gilanya"kata Fano yang langsung dihadia jitakan oleh Dean
"iih mama kok ketawa sih"kesal Dean mamanya kini tertawa karena lawakan fano
"Dean mungkin kamu halusinasi kamu kan suka ngehayal-"
"kayak ngehayalin cowok korea itu yah mah hahaha"sambung fano
"ihh kalian kok malah ketawain aku sih mah sumpah dean nggak bohon pokoknya dean mau pindah!"
"eh curut anoa emang lo punya duit hah kita baru aja pindah disini!"cerocos fano
"benar kata Fano,kita itu udah beli rumah ini dengan harga yang fantastis kamu mau mama jadi janda miskin"
"yah nggak gitu juga mah, tapi dean punya firasat nggak baik tinggal dirumah ini"
"emang lo anak indigo?"
"bukan sih"dean menggaruk lehernya
"terus lo percaya sama hantu? Hey adik kemabaranku yang cantik dan galaknya luar biasa lo harus tau cuma anak indigo yang bisa lihat hantu,jadi kemungkinan besarnya lo itu cuma HALU lo kan ratu halu"ujar fano P X L
"terserah kalian deh kalau nggak percaya,dean disini nggak bakal betah dean mau ke papa aja"
"eh upil miper lo bakal lebih nggak betah kalau tinggal sama papa,emang lo bisa bahasa china? Yang ada lo bisa jadi bisu disana"
"udah-udah kalian jangan ngebacot terus mama pusing dengernya"ujar echa sang mama sambil ngusap telinga,ngidam apa yah dia dulu sampai punya anak kayak modelan gini
"Dean sebaiknya kamu mandi dulu ini udah mau sore loh"ujar echa
"mah dean masih takut,entar kalau setannya datang kekamar mandi trus ngapa-ngapain dean gimana?"Dean masih parnoan
"eh emang tuh setan mau apa sama modelan kayak lu"
Dean tidak menghiraukan ucapan fano dia masih dalam mode takut
"yaudah kalau Dean nggak mau mandi,mama mau kehalaman dulu mau nanam bunga-bunga cantik mama"mama Dean pun keluar rumah meninggalkan Dean dan fano
"ternyata cewek galak dan tomboy kayak lo bisa takut sama setan juga"
"diam loh sempak miper"ketus Dean berjalan kelantai atas,kebetulan rumah baru mereka mempunyai 2 lantai jadi wajar jika harganya fantastis
"awas diculik genderuwo!"ujar fano menakuti dean
"DEFANO ANJING!"teriak Dean yang sudah di lantai 2 tepatnya dikamarnya
Dean duduk dikasur memutar music kpop yang sering dia dengar akhir-akhir ini supaya pikirannya bisa rileks
Pandangan Dean tertuju kearah balkon yang membuat dean penasaran,akhirnya Dean pun berjalan menuju balkon melihat pemandangan yang ada dibawah
Dilihatnya seorang pria yang seumuran dengannya sedang asik bermain basket sendirian
Mata Pria itu juga tidak sengaja menatap Dean membuat mereka saling bertatapan dengan jarak yang lumayan jauh
"Ganteng anjirr"gumam Dean,Dean semakin degdegan saat pria itu tersenyum kepadanya
Tidak ingin dibilang sombong Dean pun membalas dengan senyuman manis andalannya
"astagfirullah mimpi apa gue punya tetangga ganteng?"Dean menutup pintu balkon Kemudian jalan kekamar mandi,dia baru nyadar kalau badannya agak bau asem maklum belum mandi dari pagi
"ya allah gue kan belum Mandi dari pagi"setelah itu dean langsung mengguyur kepalanya dengan air yang cukup dingin
15 menit akhirnya selesai juga Dean memakai celana jean's sampai paha dan baju kaos putih lalu turun kebawah menemui Fano yang lagi main pe es, Dean agak iri sama fano dia baru pindah eh udah bisa main pes
"Fan duel yuk"dean mencolek pinggang fano
"gue baru mulai jing jangan ganggu dulu!"fano takut nanti game over
"ngegas loh nyet!"dean mematikan screen game dengan cepat lari keluar rumah
"Adek laknat awas kalau ketemu gue cubit ginjal lo"kesal fano kemudian menyalakan lagi layar game nya
Diluar rumah tepatnya dipekarangan mama echa sudah menyiram sang tanaman Dengan nyanyian lagu dangdut favorit nya dikagetkan oleh anaknya yang ingin sekali dia tukar dengan Tupperware
"mah Dean ijin mau keluar jalan-jalan sore"
"nggak ngajak defano?"
"nggak usah dia lagi main pe-es didalam,dean pergi dulu"
"sekalian mama nitip beliin telur 1 kilo"ujar echa
"dean nggak denger mah dean pake baju dah dean pergi"dean berlari keluar menjauh dari rumah
"ya ampun itu anak disuruh beli telor aja pura-pura budek entar budek beneran tau rasa lagi eh jangan yaallah anak gue entar nggak laku lagi kalau budek,nanti suruh Fano aja deh beli telurnya"echa kembali menyiram si mawar dan melati