"woi kodok bangun sebelum gue lemparin lo petasan mercon"
"apaan sih bambang ganggu anjing masih pagi juga"mata Dean masih merem
masih pagi mereka udah ngegas
"woii kita mau kerumah nenek! Cepat bangun"fano menarik lengan dean sampai dean jatuh dari kasur
Bruk
"anying pantat gue sakit sat!"teriak dean yang matanya udah kebuka
"makanya bangun,bukannya terima kasih udah dibangunin malah minta dibacotin"
"iya iya nih gue udah bangun"dean bangun
"pergi lo suami miper gue mau mandi"usir dean, fano pun keluar dari kamar
Dean ngambil handuk lalu masuk kekamar mandi kemudian merendam dirinya kedalam bathtup
"ahh"tiba-tiba Dean mendesah marasakan remasan pada payudara nya
"anjir siapa yang lakuin?kok jadi horor"gumam Dean langsung memakai handuk dan keluar dari kamar mandi takut ada penampakan lagi
Dean memakai bajunya setelah itu keluar dari kamar dan jalan kebawah
"mah Dean tadi ngerasa aneh"
"aneh kenapa?"
"mah tadi saat dean mandi kayak ada yang remas payudara dean"echa menatap anak nya
"hantu mesum itu namanya haha"
"mama ih kok malah ketawa Dean serius"
"udah sayang kamu jangan mikirin itu mungkin kamu lagi halu"echa mengusap kepala Dean
"kita ke mobil yuk fano udah nunggu disana"lanjut echa, mereka pun jalan ke arah bagasi
"mah fano yang nyetir yah"fano udah mau masuk kebagian pengemudi langsung ditarik echa
"biar mama aja yang nyetir entar kamu bikin mobil mama penyok"
"yaelah mama nggak percayaan amat sih"ujar fano
"eh nyet lo didepan,gue dibelakang mau selonjoran gue"
"yeh santai aja anjing nggak usah ngegas"ujar dean kemudian duduk disamping mama nya
"pokonya sampai dirumah nenek mama nggak mau denger kalian ngomong kasar"ujar echa
"mah dean sih kalau nggak ada yang mancing emosi dean juga nggak bakal ngomong kasar"
"kalau fano nggak bisa mah soalnya kalau fano lihat dean pengennya ngebacotin terus"
"fano"tegur mama mematap fano dari balik kaca
"hehe bercanda"cengir fano
3 jam lebih perjalanan akhirnya mereka sampai juga dirumah nenek
"neneeek"fano langsung memeluk neneknya,sedangkan dean menbawa sebuah bingkisan yang akan diberikan
"nek ini buat nenek"
"oh makasih cucu nenek yang cantik"ujar sang nenek
"bu yang lain mana kok nggak kelihatan?"ujar echa
"mereka lagi keluar ada acara, tapi didalam ada fandi,fandiiiii"fandi adalah keponakan echa
"kenapa nek,eh ada tante halo tante"sapa fandi
"fandi tambah ganteng aja"
"tante bisa aja,gantengan fano kok"
"bener tuh bangus deh kalau lo nyadar kegantengan gue ngalahin lu"ujar fano sambilĀ menyisir rambutnya dari belakang
"pede lo nyet"ketus Dean
"hai De,udah lama nggak ketemu,lo tambah cantik"
"emang"
"eh anak-anak mama mau masuk dulu sama nenek, kalian main aja sana"ujar echa kemudian masuk kedalam rumah dengan sang ibu
"fan"fandi dan fano menoleh
"gue manggil fandi"
"anjing"umpat fano kalau echa ada udah disleding si fano
"fandi, ada yang asik nggak disini?"tanya Dean
"maksudnya?"
"tempat yang asik gitu"ujar dean
"oh ada sih de,tapi.."
"kesana yuk"ajak dean dengan semangat
"gue males mau main pubg aja didalam"ujar fano lalu masuk kerumah
"biasa anak pms jadi malesan"ujar dean yang langsung mengundang tawa fandi
Fandi dan Dean berjalan menuju kebun milik nenek mereka
"ini tempat asik yang lo maksud"ujar dean datar, dean kira tempat itu bakal wow
"sebenarnya ini bukan tempat yang gue maksud tapi disini juga asik kok, lo bisa makan buah yang ada disini"ujar Fandi
"kenapa lo nggak ngajak gue ketempat yang lo maksud?"
"karena gue risih,disana banyak kuntilanak"
"oh iya gue baru ingat lo kan anak indigo"
"tempat itu udah nggak asik saat mahluk lain kumpul disana"
"anjir jangan ngomong gitu ah gue merinding"
"tapi fan kira-kira lo lihat hantu disini nggak?"
"kalau dikebun nggak ada hantu karena disini ada pelindung nya"ujar fandi sambil duduk dirumput dikuti Dean
"fan lo pasti risih banget,kata nenek lo sering teriak-teriak"
"itu dulu sekarang gue sama kuntilanak,pocong dan hantu lainnya udah biasa biasa aja,cuek aja mah gue,gue sempet juga temenan sama hantu"
"anjir lo fan beneran?"
"iya gue biasa ngobrol sama mereka,gue biasa nanya dia meninggalnya karena apa tapi sekarang udah enggak soalnya dilarang nenek"
"anjir ngeri juga yah"
"ohiya fan gue mau cerita, gue tuh ngerasa aneh dirumah baru gue"
"aneh kenapa?"
"disana gue ngelihat penampakan"
"oke gue coba"fandi menundukan kepalanya lalu menutup matanya
5 menit fandi membuka matanya
"kenapa?"ujar dean penasaran
Fandi manatap dean dengan serius
"hantu pertama yang lo lihat itu emang hatun beneran dan hantu yang dikamar mandi itu gue belum bisa mastiin kalau dia hantu karena gue nggak ngelihat wujudnya,tapi yang gue tau dia mahluk yang baik walau sedikit jail, dia ngejaga loh dan sekarang dia ada dibelakang lo"
"ANJIR"Dean langsung memeluk lengan fandi
"canda elah,gue kan udah bilang tadi nggak ada hantu yang bisa masuk kekebun ini"
"dasar monyet gue takut anjir"dean langsung memukul fandi
Nggak tau apa kalau Dean itu takut banget sama hal-hal berbau horor apalagi dia sering melihat hal-hal aneh
"Lo beneran lihat fan?"
"dia sebenarnya mau kenalan aja sama lo dan butuh pertolongan lo juga"
"lah kok gue?"
"karena cuma lo yang dia mau mungkin"
"hah tapi kan gue bukan anak indigo"ujar dean bingung
"gue aja nggak tau kenapa,tapi yang gue tau cuma lo yang bisa bantu dia"
"bantuin apa? Gue nggak mau bersekutu sama hantu"ujar dean
"dia belum termasuk hantu"
"hah gue nggak ngerti fan"
"yaudah kita balik aja"fandi menggandeng tangan Dean berjalan menuju rumah nenek