April terus menggeliat di tempatnya dengan tubuh nya sudah memerah, billy berjalan mendekati April dan duduk di tepian ranjang menatap gadis yang hampir naked di hadapan nya
" bil tolongin aku, panas bil " april memohon pertolongan pada billy sedangkan yang dimintai tolong hanya diam memandangi dirinya
Billy bingung apa yang harus dia perbuat, karna pada akhirnya april akan menyesal jika billy benar - benar menolong nya
Billy memandangi april intens, billy mendekatkan wajahnya
"Apa yang bisa gw bantu?? " ujar billy nafasnya menyapu pemukaan kulit wajah april
April terus menatap billy dan billy menatap balik april tidak lama billy kembali ke posisi semula duduk di tepian ranjang
April butuh kepuasan tapi ia ragu untuk mengatakan nya lebih tepatnya malu dan gengsi
Billy menaikan sebelah alisnya memandang april dengan penuh tanya ketika gadis itu memandangnya penuh permohonan
"Billy... "
"Hm"
"Help me please? "
"Can i do for you?? Hem "
April menahan nafas memandang billy dengan wajah memohon
"Touch me please "
Billy merangkak naik ke atas ranjang memposisikan tubuh nya di atas tubuh april dengan kedua tangan dan kaki sebagai tumpuan di tatapnya wajah polwan cantik itu dengan lekat setelahnya billy mengecup kening april turun ke mata hidung kemudian ke bibir tipis milik polwan cantik itu, billy melumat bibir bawah april sambil sesekali menghisap dan menggigit, lidah billy melesak masuk kedalam mulut april mengabse gigi putih april tanpa di sadari april membalas ciuman billy lidah mereka saling membelit, menekan satu sama lain dan saling bertukar saliva
Baik april maupun billy merasakan udara yang menjadi panas padahal pendingin ruangan menyala.
Billy melepas ciuamnya dan ciuman nya turun ke leher jenjang april, menggit kecil dan menghasilkan tanda kepemilikan tidak butuh waktu lama leher april sudah dipenuhi bercak merah
April melenguh penuh kenikamatan merasakan lidah billy menjajak lehernya
"Ah... " desahab itu lolos dari bibir tipis april
Billy tersenyum senang, tangan nya meremas dada april dengan kencang tanpa permisi membuat april memekik antara nikmat dan nyeri
Billy membuka pengait bra milik april dan melemparkan ke sembarang arah
Billy meremas gundukan kenyal itu dengan gemas di remasnya payudara april mulutnya mencumbui , melumatnya bergantian, tangan yang bebas turun ke bawah membuka celana dalam april dan sekarang april sudah benar - benar naked
Jari - jari billy membelai bibir vagina april, membuka nya dan mejepit klitoris dengan jarinya membuat april menggelinjang nikmat
Jari telunjuk billy mulai memasuki april mengocok nya perlahan semakin lama semakin cepat secepat yang ia bisa
"Achhhh... " april mendesah nikmat atas ap yang di lakukan billy di area sensitifnya
Mendapat kan serangan dari atas dan bawah membuat april kenikmatan
Ia tidak kuat lagi dan
"Aghhhhh.... " april mendapatkan orgasme pertamanya
****
"Polisi itu selalu mengawasi gerak gerik kami bos "
Seorang dengan perawakan tinggi, dan berkulit gelap sedang melaporkan semua kegiatan mereka kepada bos nya
"Gw gak terima laporan kegagalan, lo kerja sama gw bukan sehari dua hari masa sama polisi ajjah lo kalah apa lagi dia perempuan "
Laki - laki yang di panggil bos itu menjawab dengan tenang dan santai sambil menghisap rokok nya dan mengepulkan asap nya di udara
"Dia beda bos... "
****
Billy sudah tidak kuat lagi kejantanan nya sudah mengeras sedari tadi
Dengan cepat billy membuka kemeja yang iya pakai menampilkan tubuh nya yang sempurna kemudian dia membuka celana nya menyiapkan kejantanannya
Dia mebuka kaki aprik lebar - lebar dan menyiapkan kejantanan nya untuk masuk, billy mendorong kehantanan nya masuk april merinfis saat kepala kejantanan billy memasukinya
Billy merasakan ada dinding oenghalang yang menghalanginya masuk billy berhenti sejenak dan berfikir apa dia masih perawan itu yang ada dipikiran billy saat ini
Tapi sudah kepalang tanggung dengan sekali sentakan billy memasukkan kejantanan nya
" aaaaah sakit.... " april berteriak menahan perih di pangkal pahanya
Billy menggentikan kegiatan nya dilumatnya bibir april untuk mengalihkan rasa sakitnya setelah april mulai terbiasa billy mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan tempo yang teratur
Tangan ny tidak tinggal diam, meremas dan memilin payudara april
"Aaaah... Aaah...." desahan demi desahan keluar dari bibir tipis april dan itu membuat billy semakin bersemangat desahan april bagaikan candu baginya dan dia tidak bsa berhenti
Sampai tubuh april mengejang dan
"Aaaaach " april mendapatkan orgasme keduanya