Calvin dan Revin pun saling tatap dengan tatapan merasa bersalah. Sementara Elven? Dirinya menunduk lesu.
"Maaf El... Akel hanya ingin menghibur.." ucap Calvin.
Elven tersenyum pahit. Dia mengangguk lesu.
"Bang maaf... Kita gak maksud kok... " ucap Revin merasa bersalah.
"It's okay gak apa-apa kok... So, jadi bisa kita bahas semua ini sekarang?" tanya Elven.
"Okay, silahkan ..." ucap Calvin.
"Hmm okay..." ucap Revin.
........
Pagi yang bersinar. Matahari memancarkan sinar cahayanya hingga menembus tirai-tirai jendela kamar Ivi. Ivi telah terbangun pada pukul lima subuh tadi. Ia melaksanakan sholat subuh lalu dirinya mulai memasak. Setelah selesai memasak, dirinya membuka tirai di jendela kamarnya sehingga pancaran sinar matahari langsung masuk ke kamarnya.
"Huuuh... Semua udah selesai... Dan aku tinggal menunggu kehadiran Elven, Revin and Calvin... " gumam Ivi dengan senyum bahagia yang mengembang.
Tring...
Suara bel dari pintu apartemennya.