Ivi sejak dari tadi mondar-mandir tidak jelas di dalam kamarnya. Diah, Ranzel dan Revin hanya memerhatikan Ivi yang terlihat begitu gelisah.
Ivi menggigit jari telunjuknya. Perasaannya benar-benar tidak karuan saat ini.
"Kak, tenang dulu kak... Kakak duduk dulu di sini.. Sebentar lagi adzan maghrib.. Kita bisa sholat sama-sama dan mendoakan mereka semua.." ucap Diah menasehati.
"Aku gak tahu kenapa Di.. Tiba-tiba aku cemas sekali.. Aku jadi teringat akan kata-kata mas Felix tadi sebelum dia berangkat. Aku takut Di.. Aku takut jika terjadi sesuatu padanya." ucap Ivi dengan raut wajah cemas dan mata yang berkaca-kaca.
"In Syaa Allah mereka akan baik-baik aja kak.." ucap Ranzel.
"Mom... Tenanglah... Daddy akan baik-baik saja.. Mommy harus tenang.. Jangan gelisah seperti ini.." ucap Revin.