Mereka telah tiba di depan rumah Ivi. Mereka pun menghidupkan klakson mobil agar pagar segera dibuka. Security rumah Ivi segera membuka pagar. 3 mobil memasuki pekarangan rumah Ivi.
Mereka pun turun dari mobil dengan perasaan senang.
"Duhh gak sabar buat ketemu Miss Ivi.." ucap Kiana.
"Halah bacot lu" ledek Aksa
"Lo bisa gak sih sekali aja gak usah ganggu gue aksara?!" kesal Kiana
"Bodo amat.. Masalah buat lo?" ledek Aksa
"Ya masalah lah dodol! Lo itu mengganggu ketenangan dan kebahagiaan gue! Se-la-lu!" tegas Kiana
"Halah kayak lo gak pernah gangguin orang aja" ledek Deo.
"Diem lo ya! Ikut campur aja lo Beo!" kesal Kiana
"Eh piyama! Nama gue Deoval. Bukan Beo!" kesal Deo memperbaiki ucapan Kiana.
"Deoval Si beo beo... Perlu lo tahu juga nih ye.. Nama gue Kiana!! Bukan Piyama!" balas Kiana tak kalah sengit.
"Bo-" ucapan Deo terpotong oleh Diah.
"Ihhh!!! berisik! diem lo semua!" bentak Diah.
"Ok, pasrah gue kalau ibu judes udah bersuara" ucap Deo mengangkat tangan.
"Lama-lama lo gue tentang ke antartika juga yo!" kesal Diah.
"Gak apa-apa.. Asal aku slalu bersama kamu" ucap Deo menjijikkan.
"Sumpah gue pengen muntahin muka lo sekarang juga" ucap Diah.
"Wow!" Timpal Zio.
"Ah bacot lo semua!" tambah Aksa dan meninggalkan mereka semua, mendahului melangkah ke teras rumah Ivi.
Ivi baru saja selesai rapi-rapi setelah membereskan semuanya dan juga zuhurnya bersama Felix. Saat mendengar suara klakson mobil, Ivi langsung mengajak Felix untuk menyambut mereka.
"Kayaknya mereka sudah datang deh.. Ayo sayang kita samperi.." Ajak Ivi.
"Sini aku pegangi.. Kamu jalannya hati-hati.."
"So sweet heheh.."
"Iya donk hahah..."
Mereka pun berjalan menuju ruang tamu dan membuka pintu rumah. Saat membuka pintu, Felix dan Ivi disambut dengan wajah gembira para mahasiswanya.
"Miss!!!!" Teriak mereka dengan gembira.
"Hey!!! Ayo masuk..." ucap Ivi ramah. Mereka masuk bergiliran ke rumah Ivi sambil menyalim Ivi dan Felix.
Kemudian mereka duduk di ruang tamu.
"Ayo silahkan duduk... Kalian ramai banget..." Ivi
"Heheh iya miss... Rindu.." Aksa
"Heheh... Sudah pada lunch belum?" Ivi
"Heheh..." mereka cengengesan.
"Gausah malu-malu.. Miss sama Mr. Captain sudah masakin buat kalian lho..."
"Wah... Suatu kehormatan miss heheh" Kiana.
"Ada-ada aja kamu..."
"Hmm yaudah semuanya langsung aja ayo ambil makannya di meja makan ya.. Nanti duduk makannya mencar ya.. Soalnya gak cukup kursinya." Jelas Felix
"Siap Mr.!!!" serempak mereka. Mereka pun langsung berjalan dengan semangat menuju meja makan. Ivi dan Felix masih di ruang tamu.
"Sayang, tadi aku sudah panggil orang buat bersih-bersih rumah kita. Tapi kerjanya gak nginap, pulang hari gitu." Felix
"Lho, dapat di mana?"
"Di jalan ..." kesel Felix.
"Eh iya?"
"Astaga... Ya tadi di kasih tahu pak Dodo katanya ada tetangganya yang nganggur yaudah aku suruh aja kerja disini. Ntar lagi dia datang kok."
"Makasih sayang..." Ivi menyandarkan kepalanya di dada Felix. Felix mengelus kepala istrinya yang dibalut hijab.
"Iya sayang..." Felix mengecup kepala Ivi.
"Assalamualaikum..." seorang ibu berusia 40an tahun berdiri di depan pintu rumah mereka bersama seorang lelaki yang seumuran dengannya.
"Waalaikumsalam... Tetangga pak Dodo kan?" Tanya Felix
"Iya Mr. Ini yang saya bilang.." Pak Dodo
"Yaudah bi langsung ke dapur ya.. Tamu-tamu kita lagi pada lunch, jadi nanti selesai lunch tolong langsung dibereskan semua." jelas Felix.
"Baik Mr." Bi Iis.
"Ok."
"Istirahat dulu juga gapapa bi.. Lagian mereka masih pada makan kok." Ivi
"Gapapa miss.. saya langsung ke dapur aja.. Bersih-bersih.." Bi Iis
"Oh ok."
Aksa, Kiana, Diah,Deo,Zio sedang makan bersama di ruang tv. Mereka makan di karpet.
"Enak banget masakan miss sama Mr. ya..." Kiana.
"Iyaa.. Gak nyangka lho, cowok semaco Mr. bisa masak wkwk.." Zio
"Suamiable pokoknya.." Kiana
"Gue juga jago masak.. Apalagi masak buat orang yang gue cinte.. Uhh" Aksa
"Jyjyq!!" Diah,Deo,Kiana,Zio serempak.
"Lo pade kenape sih selalu bully gue?! Salah gue apaan anoa?!" Kesal Aksa.
"Lo tuh lebay tahu! Malu-maluin juga! Jijik gue!" Kiana.
"Hati-hati lho ki.. Entar jijik jadi cinta.." Diah
"Ha Wayo lo.." Deo
"Noh dengerin ustadzah ngomong.." Zio
"Biasa aja gembleng.!" Diah
"Gak kebayang gue disukain sama cewek kayak Piyama!! Sakit jiwa gue!" Aksa
"Eh! Lo kira gue mau apa suka sama lo? Najis!! Cowok alay kayak lo juga! Ogah gue!" Kiana.
"Lah, kok lo jadi tensi? Eh tiati lo ki.. Ntar lo bawa mobil, eh tiba-tiba darah lho naik, kan kasihan penumpang sama mobil lho." Aksa.
"Sialan lo! Gue gak darah tinggi woi! Lo kali darah ayam!" Kiana
"Lah, ngapa jadi lari ke ayam?" Aksa
"Bodo!" kesal Kiana.
Ivi dan Felix yang sejak tadi melihat keributan mereka, hanya bisa cekikikan. Kemudian mereka menghampiri ke 5 sejoli itu.
"Hey... Jangan berantem donk.. Ntar malah jatuh jadinya.." Ivi ikut duduk di bawah dengan mereka. Begitupun Felix.
"Lah kok jatuh miss?" Kiana.
"Iya.. Jatuh cinta.. Heheh" Ivi
Mereka semua pun tertawa.
"Kayaknya sih udah mulai miss.." Deo
"Wah... Bentar lagi dapat traktiran ui" Zio
"Cieee Aksa, Kia..." Diah
"Apaan sih..." Kiana
"Gapapa kok kia... Miss setuju.. Aksa kan tajir. Apalagi coba? hehe" Ivi
Felix menyenggol lengan Ivi. "Kamu ini" bisik Felix
"Gapapa tahu.." bisik Ivi.
"Cwit cwitttt... " mereka berlima menyindir Ivi dan Felix.
"Di bawah umur gak boleh ngeledek ya.." Felix
"Hahah Mr. Malu-malu " Zio
"Gaklah.. Nama kamu siapa?" Felix
"Zio Mr.."
"Oh.. Jomblo?"
"Iya heheh"
"Wah sama donk kayak adik saya.." canda Felix.
"Hei.. adik kamu tuh cowok. Ada-ada aja kamu ya.." bisik Ivi
"Dah lihat aja dulu.. Aku pengen jahilin dia dulu hehe" bisik Felix.
"Adik mr jomblo?" Zio
"Iya.. Mau kamu?"
"Boleh donk.. Cakep gak?" Zio
"Cakep lah.. Saya kan cakep.." Felix
"Buat saya aja kalau gitu Mr. Dia mah gak pantas.." Deo
"Enak aja lho!" Zio
"Mending buat saya deh .." Aksa
"Kalau Aksa cukup sama Kiana aja ya.. Heheh" Felix
"Ah sad gue.. Masa sama bocah beginian." Aksa
"Dihh gue juga ogah!" Kiana
"Hmm emang adiknya Mr. Ada yang cewek ya?" Diah
Felix sudah menahan tawanya dan Ivi.
"Lah emang Mr adiknya cowok?" Zio
"Setahu aku, waktu pesta dulu, cuma ada kak Calvin deh." Diah
"Ho'oh.. Yang cakep itu.. Yang bakal jadi jodoh gue.." Kiana berhalu.
"Dihh ngarep lo!" Aksa
"Sirik aja lo!" Kiana
"Cemburu noh si Aksa ki..." Diah
"Amit-amit!!" Kiana dan Aksa
"Lucu banget sih kalian..." Ivi
"Heheh..." Aksa
"Jadi-jadi.. Gimana cerita sih Mr? Saya mau dijodohin sama Bg Calvin gitu?" Zio ngomong gak seneng. Alias ngegas wkwk.
"Saya belum bilang padahal. Tapi kalau kamu sudah tahu jawabannya. Itu lebih baik. Jadi, bagaimana?" Felix menahan tawanya.
"Astaghfirullah.. saya masih waras mr. Yakali saya sama yang sejenis astaghfirullah.." kesal Zio.
Felix, Ivi dan yang lainnya pun tertawa.
"Dihh, gak jadi dah gue kalau gini. Buat lo aja yo." Deo
"Ogah!" Zio
"Wkwkwk... Alhamdulillah kalian masih normal. Saya kira sudah agak gimana wkwk" Felix.
"Ada-ada aja sih Mr. Wkwk.." Zio
"Wkwkwk... Hahahah..." tawa mereka.
"Homo lo yo? hahah" Aksa
"Diam lo kutil!" Zio
"Hahah sakit perut gue.. Hahah temen kita homo guys.." Aksa
"Jahanam lo!" Zio
"Sudah sudah... Kok miss gak ada lihat Irene?"
..
..
..
...
....
.....
Hola.... Hehhe...
Happy reading guys...
Sorry for typo..
Jangan lupa vote dan tinggali saran terbaik kalian..
Thank you :)