Elven,Sania dan Revin hampir saja tiba di rumah Sania.
"Kak, nanti itu belok ke kiri ya kak... Itu gang rumah aku... Tapi gangnya sempit kak.. Aku turun di depan gang aja kak.. Takutnya nanti mobil kakak rusak.. Karena gangnya cuma cukup untuk satu mobil aja." ucap Sania.
Namun Elven tak menggubris ucapannya. Ia tetap melajukan mobilnya memasuki gang rumah Sania yang begitu sempit.
"Lo percuma san ngomong sama dia... Dia mah kalau gak sesuai kemauan dia ya dia gak mau.. Mana bisa dibantah. Kepala batu dilawan." ucap Revin. Elven hanya diam tak menjawab.
"Eh eh kak stop itu rumahku..." ucap Sania menunjuk sebuah rumah sepetak.
Elven pun menghentikan mobilnya.
"Makasih banyak ya kak, Rey... Maaf ya karena aku udah ngerepotin kalian." ucap Sania.
"Banget... Jam makan siang gue telat!" ucap Elven ketus.
"Maaf kak... Aku beneran gak maksud buat jam makan siang kakak telat.." ucap Sania merasa bersalah.
"Bodo amat. Udah buruan turun.!" kesal Elven.