"Dek.... ibumu dalam keadaan keritis dan kondisinya melemah, kita harus segera melakukan tindakan maaf kalo ini saya tidak bisa membantu mu lagi masalah biaya". ucap seorang suster muda yang menjaga ibu sean selama Sean sekolah.
"Iya sus saya akan segera kesana dan membawakan uang agar ibu cepat ditangani dengan baik dan cepet sembuh" ucap Sean setengah panik kemudian memutuskan untuk mengakhiri panggilan telepon.
"Ya Tuhanku.... Ya Allah yang maha menguasai segala sesuatu tolong hamba..... tolong sembuhkan dia dan beriah hamba petunjuk agar bisa mendapatkan uang untuk kesembuhan ibu..." ucap Sean dalam batinnya.
"Hay Sean... kita bertemu lagi, aku bisa membantu mu dalam membiayai kebutuhan ibu mu dirumah sakit jika kau bisa membantu masalah ku". ucap Ainun sambil tersenyum manis.
Jika dulu senyum manis Ainun mampu membuat nya seperti orang bodoh tapi sekarang tidak lagi, Sean sudah menyadari bahwa ainu sebenar seekor ular yang menyamar menjadi belut. Sekali ular tetaplah ular dia tidak akan bisa menjadi seekor belut karna belut tidak berbisa lain dengan ular.
"Lupakan saja." ucap Sean menolak.
"Jadi kau akan menolak walupun aku berjanji akan membiayai kebutuhan ibumu sampai sembuh???" tanya Ainun tersenyum licik.
Sebenarnya Sangat ragu harus menolak atau menerima kerjasama dari perempuan ular itu, tapi Sean tidak memiliki kesempatan lain hanya itu satu-satunya cara yang mungkin bisa membuat ibunya baik-baik saja.
"Jika kau menolak bahkan aku bisa melenyapkan ibumu detik ini juga!!" ucap Ainun mengancam.
"Tidak jangan sakiti ibu ku.... aku akan berkerja sama dengan mu.... kau harus membantu membiayai pengobatan ibuku sampai sembuh." ucap Sean dengan final.
"Tentu saja, itu hal yang mudah".
"Kau hanya cukup menyumbangkan sel telur mu itu agar aku dan suamiku memiliki anak dan kau juga harus berusaha menyingkirkan Kania tanpa diketahui oleh siapapun!!!". ucap Ainun sambil tersenyum licik, Ainun memng telah menikah dengan suamiya selama 3 tahun tapi mereka belum dikaruniai Oleh tuahan seorang anak.
"Apa maksud mu??, kau ingin melakukan bayi tabung? kenapa tidak dengan suami mu saja??". ucap Sean menatap Ainun dengan tidak suka.
"Dia tidak mau, dan kami hanya akan mempunyai anak secara normal!" ucap Ainun yang merasa tersinggung.
"Lalu kenapa harus aku yang membantu mu jika ada suamimu???" tanya Sean tidak habis pikir ternyata selain bersifat seperti ular perempuan dihadapannya ini sangat gila.
"Karna suami tidak bisa kau tidak perlu banyak tanya, atau aku akan benar-benar membuj ibu mu itu!!" ucap Ainun karna meresa kesal.
"Ini lihat aku telah melakukan Vidio Coll dengan orang suruhan ku, apakah dia ibumu??" ucap ainuy yang tersenyum licik.
"Ibu... jangan sekali-kali kau menyetuh ibuku wanita terkutuk!!!" umpat Sean karna merasa kesal.
"Kalau begitu ayo ikuti aku hari sudah mulai malam!!" ucap Ainun tersenyum licik dan mematikan panggilan video call.
Sean terpaksa harus persetubuhan dengan perampuan ular itu, selama beberapa kali sampai Ainun hamil.
"Ada kabar baik aku telah mengandung baby..." ucap Ainun yang tersenyum manis pada suaminya.
"Benarkah sayang, kita akan segera menjadi orang tua, lalu bagaimana dengan bocah peliharaan mu itu???" tanya sang suami.
"Kau tenang saja aku akan beralasan yang tepat sehingga anak perempuan itu tidak curiga, kalau bukan ibu yang memaksa ku mengurusnya mana mungkin aku mau melakukan hal menjijikkan itu ". ucap Ainun.
"Lalu bagaimana dengan Kania??", tanya sang suami.
"Anak itu tidak tau apa-apa dua terlalu bodoh, bahkan setelah ini aku telah menyuruh Sean untuk melenyapkannya" ucap Ainun yang tersenyum licik.
"Tidurlah kau tidak boleh banyak pikiran sayang ku, baby akan stres nanti jika ibunya stres," ucap sang suami yang kemudian membawa Ainun kedalam pelukannya sambil mengecupi seluruh wajah Ainun.
"Aku sangat ingin mengunjungi anak kita, ayo kita kekamar." ucap sang suami dengan suara serak sambil menggendong tubuh kecil Ainun.
"Tapi sayang kata dokter kita..." ucap Ainun yang terpotong karna ciuman dari suminya yang ganas.
Dilain tempat Sean tengah melakukan tugasnya untuk mencelakai Kania demi menyelamatkan ibunya.
"Kania aku mohon maafkan aku.... aku tidak akan mengkin membutkan wanitq sebaik kamu, tapi aku harus meluimu sedikit agar nyawa ibuku tetap aman" ucap Sean yang berbicara dalam hatinya.
Kania datang menemui Sean dan memasuki mobil Sean yabgvtelah Sean dapat atas kerja samanya dengan perempuan ular yang menyamar sepeti ibu bagi Kania.
"Hay Sean, kau melamun???, kita mau kemana sampai kau menjemput ku nunggunakan mobil??!" tanya Kania penasaran.
"Kita akan jalan-jalan kepantai" ucap Sean seandainya.
"Wah... benarkah???" tanya Kania yang terlihat senang.
"Tentu saja baby." jawab Sean dengan lembut.
Wajah Kania sedah memerah bkarna panggilan Sean yang terdengar sangat romantis padanya.
"Kita telah sampai," ucap Sean yang memarkirkan mobilnya di pinggir tebing dan jurang.
"Tapi ini bukan pantai ini adalah jurang?", tanya Kania merasa ada suatu yang tidak benar.
"Iya kau benar bukan pemandangannya sangat indah, pasti bkau sangat gerah aku kan membantu mu agar kau tidak kepanasan". ucap Sean yang telah membuka kancing baju teratas Kania.
"Tidak. Apa yang kau lakukan Sean?" tanya Kania dengan pandangan kecewa.
Sean terbakar hampir lepas kendali karna pakai Kania, Otak Sean terbayang akb tubuh indah perempuan ular itu, dan dia tidak menyadari bahwa wanita yang tengah dilecehkannya adalah Kania. Kania berusaha membuka pintu mobil yang terkunci dan kemudian berlari keluar untuk menyelamatkan diri
"Tidak......" teriak Sean setelah menyadari Kania tertabrak mobil karena kesalahannya.
"Kania..... maafkan aku....." ucap Sean yang memangku Kania yang besimbah darah.
Sean bahkan dengan kalap memukul dirinya sendiri setelah mengantar Kania kerumah sakit dan mengetahui bahwa Kania telah koma karenanya.
"Ini semuanya karna ku.... maaf... kan.. aku.... Kania..." ucap Sean yang merasakan sangat bersalah dan sangat berdosa.
"Ibu..... maafkan aku..... "ucap sean karna ibunya juga telah meninggal bahkan sebelum Sean sempat menggunakan uang dari perempuan ular itu.
Sean hanya menangis seperti orang gila.... merasa stress dan tertekan secara bersamaan, belum lagi kabar buruk tentang kematian anaknya yang telah dikandung oleh perempuan ular itu membuatnya seakan-akan merasakan sagat berdosa dan tidak ingin bernapas.
"Ini semuanya... karna kebodohan ku.... aku tidak pantas hidup!!!!" ucap Sean denga frustasi dan mengambil obat nyamuk untuk diminum.
"Sean.!!!!!!!" apa yang kau lakukan??" ucap suster cantik yang selama ini telah menjaga ibunya sewaktu masih hidup sebelum dipindahkan dengan orang suruhan perempuan ular itu.
"Aku tidak mau hidup..... aku mau mati... saja.... aku penyebab mereka semuanya mati dan meninggalkan ku!" ucap Sean berteriak sambil menangis.
suster cantik itu tanpa ragu langsung memeluk Sean dan menenangkan Sean yang sedang merancau Seperti orang gila.