Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 40 - Nyonya Perusahaan

Chapter 40 - Nyonya Perusahaan

"Nyonya maaf saya mu izin ke toilet bentar boleh gak, Nyonya bisa bilang ke resepsionis untuk menunjukkan letak ruangan tuan." kata Nacy dengan raut wajah menahan sesuatu alias kebelet .

"Okay, kamu ke toilet aj. Seperti saya bisa sendiri." kata Zya dengan percaya diri.

"Terimakasih nyonya...." kata Nacy sedikit membungkuk kemudian langsung pergi terburu-buru menuju toilet.

"Hemmm... Nacy ada-ada aja, masa iya kebelet harus izin segala... klo aku mah langsung kabur aja baru nanti jelasin. Mungkin mereka di latih seperti itu dalam berkerja." batin Zya

Zya kemudian berjalan kearah meja resepsionis kantor ini, tapi seperti orang itu terlihat meremehkan Zya.

"Mbak bisa minta tolong antarin saya ke ruanga Azka gak?" kata Zya dengan sopan.

"Adek mau ngapain ke ruangan pak Azka? pak Azka nya lagi sibuk gak bisa di ganggu." Kata resepsionis perempuan itu dengan meremehkan Zya.

"Saya ada keperluan ama Azka mbak, Azka yang suruh saya kesini....," kata Zya menjelaskan pada wanita itu.

"Eh dek jangan halu deh... mana mau pak Azka qma bocah bau kencur paling baru lulus SMP kemaren kayak kamu, lagi pula udah banyak perempuan yang ngaku-ngaku disuruh Pak Azka kesini dan bahkan mengaku-ngaku sebagai istrinya. Lebih baik adek pulang aja jangan halu di kantor ini." kata Wanita itu yang menganggap Zya halu sama seperti wanita lain yang sering ngejar-ngejar Azka tapi bukan siapa-siapanya Azka.

"Saya aja yang udah dandan cantik, bohay dan seksi kayak gini gak dilirik apa pak CEO, Mungkin Adek yang kelihatan nya belum puber gini mana mungkin Pak Azka mau Ama bocah bau kencur kayak gini." kata perempuan itu menyombongkan diri dan merendahkan harga diri Zya.

Zya yang merasa kesal pun memasang muka cemberutnya dan marah pada perempuan itu. sebenarnya Zya ingin menjelaskan bahwa Zya adalah istrinya Azka tapi pasti wanita yang bernama Mawar dilihat dari name tag yang bertengger dikalungkan dilehernya itu. Akhirnya Zya menelpon suamiya itu karna malas menunggu Nacy yang dari tadi belum kembali dari toilet.

"Hallo asalamuaikum warahmatullahi wabarakatuh, temuin aku didepan meja resepsionis mu sekarang atau jika kau terlambat Aku gak mau hidup bersama kamu lagi untuk selamanya." kata Zya dengan nada kesal kemudian mematikan sambungan. Sambil menatap perempuan yang bernama Mawar itu. Zya menelpon no pribadi Azka yang entah sejak kapan telah tersimpan di handphone nya.

"Sayang kok kamu ngomong kyak gitu tadi?". kata Azka yang terlihat sedikit berkeringat dan terburu-buru menghampiri istri kecilnya itu yang terlihat cemberut.

"Dia tidak mengizinkan ku menemui mu, dia juga bilang bahwa aku halu dan ngaku-ngaku bahwa ke sini diminta oleh mu." kata Zya yang merasa kesal menatap perempuan yang bernama mawar itu.

"Kamu di pecat dan silahkan keluar saat ini juga dari kator saya." kata Azka yang menatap wanita bernama mawar itu dengan pandangan menusuk, bagaimana tidak istrinya samapai marah dan mengancam tidak mau hidup bersamanya hanya karna seorang gadis sombong itu.

"Maafkan saya pak, saya benar-benar tidak mengetahui bahwa dia adalah istri bapak, tolong jangan pecat saya." dengan raut muka pura-pura sedih bahkan wanita itu sampai berjongkok didepan Azka, tapi sayangnya Azka hanya terfokus pada Zya seorang.

"Satpam tolong bawa perempuan ini pergi dari kantor saya dan pastikan perempuan ini tidak menginjakan kakinya kedalaman kantor ini lagi?" kata Azka dengan tegas dan dingin.

"Baik pak, kata kedua satpam itu." kemudian mereka menyeret Perempuan yang bernama mawar itu keluar.

"Pak Tolong maafkan saya pak, pak saya sangat mencintai bapak. perempuan itu telah memfitnah saya dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang saya." teriak perempuan yang bernama mawar itu, disela-sela dirinya yang diseret paksa keluar kantor.

Zya bahkan tidak menyangka bagaimana bisa suamiya ini memperkerjakan kariawan yang berprilaku tidak baik seperti itu.

"Maaf nyonya jika saya terlalu lama." kata Nacy yang baru datang.

"Tidak apa." kata Zya dengan datar.

"Ayo sayang kita keruangan ku saja, kau pasti sangat lelah." kata Azka dengan lembut pada Zya sambil merangkul pinggang istrinya itu dan menatap sekilas Nacy dengan pandangan sulit diartikan seperti tatapan mematikan.

Zya mengikuti suminya itu ke suatu ruangan yang cukup luas dan nyaman.

"Sayang. Apakah kau merasa lapar setelah selesai belajar seharian di kampus?" kata Azka yang bertanya pada istrikanya.

"Iya otak ku rasa nya agak sedikit panas, aku ingin makan eskrim." kata Zya sambil tersenyum.

"Kenapa harus es krim? sekarang musim hujan sayang kau bisa terkena flu jika terlalu banyak makan eskrim." kata Azka yang secara tidak langsung melarang Zya untuk tidak memakan es krim.

"Ya udah kalau gak boleh Aku mau pulang aja kerumah Bunda dan ayah aja." Kata Zya ngambek, dan sebenarnya juga merasakan sangat merindukan kedua orang tua nya itu.

"Ehh... jangan dong sayang nanti aku tidurnya Ama siapa, Aku lagi banyak kerjaan dan gak akan semangat kalau jauh-jauh dari kamu. Main ketempat ayah bunda nanti aja ya pas hari libur aja ya sayang?" kata Azka merayu istri nya itu.

"Iya deh tapi ada Aku mau makan Es krim sekarang juga." Kata Zya yang memanfaatkan kesempatan dengan baik.

"Emmmm.... okeh, nanti setelah acara kita akan beli es krim" kata Azka yang sebenarnya kurang setuju.

"Yah kok nanti si... aku kan maunya sekarang...," kata Zya yang seperti bocah .

"Nacy tolong kumpulan semua karyawan kantor untuk berkumpul di ruanga bawah, Zya sayang acaranya cuman bentar kok, Yuk....." kata Azka yang memberikan perintah pada Nacy dan mengajak Zya untuk keluar.

"Baik pak, kata Nacy yang langsung membuat pengumuman agar semua kariawan berkumpul dilantai bawah secepatnya."

"Kemana?" kata Zya karna seingat nya tadi Azka bilang setelah acara mungkin acaranya dilain tempat.

"Ke ruangan tepat acara nya sayang, katanya tadi kamu mau cepet-cepet beli es krim." kata Azka sambil membawa zya berjalan dan mereka berhenti dihadapan ribuan kariawan.

"Baiklah saya menyuruh kalian untuk berkumpul disini, untuk memperkenalkan Istri saya Kezya Anandya Sander. Yang merupakan Nyonya perusahaan ini, Kalian tidak boleh membuat masalah dengannya, Wajib menghormati nya seperti menghormati saya, dan saya pasti siapa saja yang membuat masalah dengannya Akan menyesal seumur hidup nya dan saya pasti orang tersebut tidak akan dapat berkerja lagi dimana pun." ucap Azka dengan tegas.

Zya mendengar penuturan dari Azka itu pun merasa terharu, teryata acara yang dimaksud adalah acara tentang perkenalan dirinya kepada seluruh kariawan disini. Zya hanya tersenyum menatap semua orang tapi sepertinya dunia orang menunduk mungkin merasa takut dengan ancaman Azka tadi, bahkan tidak ada yang memberi respon sepertian cacian atau pun pendapat lain semuanya hanya hening tanpa suara. Seperti Suaminya ini sangat disiplin dan memiliki aura yang menakutkan dimata seluruh kariawannya ditempat itu.