"Kezya aku semalam hampir membuat ku menangis karna ku kira kau menghilang karna di culik, taunya kau malah asik bermesraan bersama dengan Azka" ucap Kania dengan muka kesal.
"Maaf kan aku...." ucap zya yang merasa bersalah.
"Untuk ada Muzza yang memberi tahuku bahwa kalian tidur dikamar bawah kalau tidak Akau akan membangunkan semua orang untuk mencari mu...." ucap Kania.
"Hehehehe.... kau sangat menghawatirkan ku ya.... ayo lah sarang kita sudah di pantai jangan ngambek lagi, lihat bukankah sangat indah batu-batu besar yang menghiasi pantai ini?" tanya Kezya mengalihkan pembicaraan agar Kembarannya ini tidak terus merasa kesal.
"Iya kau dari dulu kan pemandangan pantai Tanjung tinggi ini selalu indah, dan andai saja mereka paham akan pentingnya tidak mencoret-coret batu pasti akan terlihat lebih bagus dan alamiah." Jawab Kania.
"Apakah selama kau disini kau merasa seng?" tanya Zya.
"Iya tentu saja, aku merasa senang dan tenang berada didekat bunda , kau dan Muzza." jawab Kania.
"Lalu bagaimana dengan ayah, kau masih belum memaafkan ayah???" tanya zya.
"Entah..... aku rasa aku telah memaafkan ayah, aku hanya membutuhkan sedikit waktu untuk memberanikan diri untuk menyapanya." ucap Kania yang mengungkapkan perasaan nya.
Sebenarnya bukan hanya itu alasan Kania tidak berani menyapa ayahnya, Kania hanya hanya takut ayahnya akan bersikap seperti dulu yang menelantarkan anaknya, meskipun sarang Kania memiliki Muzza yang selalu bersedia menjadi tempat terbaik untuk bersandar saat rapuh.
tiba-tiba ada seorang wanita cantik dengan pakaian yang agak terbuka dan modis menyapa kezya kayaknya teman lama yang baru bertemu.
"Hay, kamu Kezya kan??" tanya perempuan itu.
Perempuan itu mengenakan pakaian warna-warni yang terlihat cantik dan elegan, tubuh yang ramping dan tinggi serta kulitnya yang terlihat sangat eksotis.
Di pagi hari ini dengan matahari yang baru muncul pastinya penampilan perempuan itu menarik perhatian kaum Adam khusus para turis yang memang banyak menyukai wanita berkulit eksotis dan tingginya hampir sejajar dengan zya sedangkan Kania terlihat sedikit tinggi dari pada saudarinya dan perempuan yang datang menyapa kezya itu.
"Kak Ketty??" ucap zya dengan ragu.
"Iya syukur lah kau masih mengenalku..... kita kan pernah sekolah di SMP dan SMA uang sama, kau kira kau telah melupakan ku." ucap Ketty yang kemudian memeluk kezya kayaknya seorang sahabat lama yang baru berjumpa.
"Tentu saja kakak aku masih mengenal orang-orang yang yang sangat bermakna dalam hidup ku, oh iya kak perkenalan ini Kania saudari kembar ku." ucap zya yang memperkenalkan Ketty pada Kania.
Kania yang meresa namanya dipanggil pun langsung tersenyum manis dan memperkenalkan diri.
"Hay, nama ku Kania" ucap Kania sambil tersenyum manis, dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Ketty tidak membalas uluran tangan Kania tapi langsung memeluk Kania seperti memeluk kezya tadi pelukan seorang sahabat yang hangat.
"Salam Kelan Kania aku sangat senang dan tidak pernah menyangka kalau Kezya ternyata memiliki saudara kembar identik bahkan kalian sangat mirip, hanya saja kezya sellau tampil cantik dengan balutan hijab sedangkan kau tampil cantik dengan dengan rambut pirang dan mata biru mu...." ucap Ketty yang merasa kagum.
"Terimakasih kakak, kakak juga terlihat sangat cantik dengan pakaian yang terlihat sangat elegan dan mewah itu". ucap Kania yang membalas Pujian pada wanita yang mungkin akan menjadi sahabat barunya ini.
"Wah.... kakak Ketty memeng selalu begitu kalau memuji, kakak ngomong-ngomong kesini bareng siapa?" tanya Kezya penasaran.
"Aku bersama suamiku, aku terpaksa harus menemaninya untuk menghadiri pesta prusahan cabang baru yang akan dibuka bersama dengan rekan kerjanya." ucap kezya menjelaskan.
"Wah benarkah aku rasa suami kakak tidak ingin jauh-jauh dari kakak, dan sangat mencintai kakak." ucap zya yang menggoda sahabatnya itu.
"Ah.... kamu bisa saja, tentu saja Suami ku itu sangat menyayangi ku..." ucap Ketty yang berusaha ekting sebaik mungkin.
Karna mana mungkin kan Ketty mengatakan bahwa suaminya itu gay dan dia hanya digunakan sebagai tameng agar terlihat normal didepan umum.
"Kakak terlihat sangat gugup sepertianya ada sesuatu hal yang membuat Kaka tidak nyaman" ucap Kania yang kebetulan bisa membaca bahasa tubuh orang sekitar nya .
"Ah tidak, kok ayo kita jalan jalan lagi...mata hari pagi ini sangat hangat, ngomong-ngomong Kezya udah mau jadi bunda aja nie..." ucap Ketty yang baru menyadari perut besar Kezya.
"Alhamdulilah kak.... tapi masih lama kok masih 3 bulan lagi." ucap zya sambil mengusap perutnya yang tertutup gamis .
"Wah aku pikir kamu udah bulan ini mau lahirannya" ucap Ketty .
"Gak kak, baby nya kembar jadinya Aku kekuatan gendut banget." ucap Kezya .
"Gak kok kamu terlihat sangat cantik dan seksi dengan dengan perut besar mu ini" ucap Ketty.
"Sayang..." ucap laki-laki asing yang datang menghampiri Ketty.
Bersamaan dengan datangnya laki-laki asing itu Azka pun datang menghampiri Zya.
"Pagi.... sayang ku..." ucap Azka sambil memberi kecupan singkat pada pipi Kezya.
"Ya... aku bakalan jadi obat nyamuk deh kayaknya." ucap Kania asal.
"Tidak juga kau harus menjaga istriku.... karna aku akan melanjutkan proyek!." ucap Azka pada Kania dan kemudia kembali pergi setelah memberikan bebepa kecupan manis dan bisikan yang mampu membuat pipi kezya memerah.
Terlihat laki-laki yang besama Ketty tadi juga melakukan hal-hal romantis pada Ketty sehingga dapat disimpulkan bahwa pria itu adalah suami Ketty.
"Kalian terlihat seperti pengantin baru kak." ucap Kania yang merasa penasaran.
"Ya kau benar kami memang pengantin baru, oh iya yang tadi itu adalah Jakob suami ku, maaf tidak sempat memperkenalkan ke kalian secara langsung karna sepertianya dia sangat sibuk bersama rekan kerja yang tadi, kau bahkan menemui mu pak.... Azka..." ucap Ketty setelah berusaha mengingat nama rekan bisnisnya Jakob itu.
"Iya dia adalah suaminya kezya." ucap Kania dengan santai.
"Itu artinya aku yang digendong pak Azka kemaren malam saat turun dari jet pribadi milik itu???" tanya Ketty pada Kezya.
"Hemmm iya kak" ucap kezya yang merasa sedikit malu karna sikap Azka yang selalu memanjakan nya secara berlebihan.
"Wah, sungguh kau sangat beruntung mendapatkan laki-laki perhatian dan penyayang seperti pak Azka." ucap Ketty dengan kagum.
"Bukankah tadi suami Kaka Ketty juga sangat perhatian dan Santang pada kakak?" tanya Kania yang melihat ada keganjilan pada hubungan waniata dihadapan nya ini.
"Iya tentu saja dua sangat menyayangi ku.... tapi dia lebih sering bersikap cuek dan dingin mungkin karna kami dijodohkan." ucap Ketty dengan setengah jujur.
"Wah sangat menarik.... ternyata masih ada perjodohan di jaman yang seperti ini..." ucap Kania dengan kagum.
"Kakak yang sabar ya pasti kalian akan saling mengerti dan memahami kalian hanya memerlukan sedikit waktu dan saling menerima apa adanya yang telah Allah berikan."ucap kezya yang memberikan saran pada sahabat itu.
"Terimakasih....." ucap Ketty yang berusaha tersenyum untuk menutupi kesedihannya.