Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 83 - Korban Broken Home

Chapter 83 - Korban Broken Home

"Kenapa semua orang membenciku....., aku ini hanyalah korban....." teriak Sean yang merasakan hidup seakan tidak berarti saat ini.

Di malam yang gelap dan tanpa seorang pun yang ada sisinya Sean merasakan Bahwa hidupnya sangat tidak bermakna sama sekali kadang berulang kali Sean berusaha untuk membunuh dirinya mengingat dosa-dosa yang pernah dilakukan pada orang-orang terdekat nya. Ayahnya Sean bahkan dengan tega meninggalkan ibunya karna menganggap Sean sebegai anak haram dan beberapa bulan yang lalu ibunya telah pergi meninggalkan nya untuk selamanya dan Sean tidak memiliki saudara kandung lain yang menyebabkan nya tinggal sendiri menenggang Beben hidupnya sendiri dan bukan hanya itu Sean juga bahkan harus melunasi hutang ayahnya yang merupakan seorang penjudi dan pecandu alkohol.

"Kenapa?!... hidup ku sangat menyedihkan!!" ucap Sean dengan marah pada dirinya sendiri.

Apartemen Sean yang tadinya sangat rapih menjadi berantakan karna ulah Sean sendiri. saat Sean ingin mengiris urat nadinya tiba-tiba seorang perempuan berseragam perawatan datang menghentikan aksinya.

"Sean apa yang kau lakukan dek?" tanya seorang perempuan cantik yang masih mengunakan seragam perawat.

"Kakak.... Angel...." ucap Sean yang langsung menangis dan memeluk erat tubuh kecil wanita berseragam perawatan itu.

"Tenanglah. Aku selalu ada bersama mu..." ucap Angel yang berusaha menenangkan Sean yang terlihat sangat depresi.

"Kakak.... aku... penyebab kematian ibu..., aku juga telah hampir membuat nyawa Kania hilang dan anak ku mati..... di dalam kandungan wanita ular uang menjelma menjadi sosok mama bagi Kania ." ucap Sean yang mengutarakan tentang beben pikiran nya.

"Ini semua adalah kehendak Allah.... kau tidak boleh terus menyalahkan diri mu sendiri..." ucap Angel sambil mengusap pelan kepala Sean yang sedang bersandar pada bahunya.

Sebenarnya angel merasa beban yang berat karna memeng tubuh besar Sean bersandar pada tubuh mungilnya. Tapi saat ini bukan saat uang tepat untuk mempermasalahkan tentang hal itu, engel lebih mementingkan tentang keselamatan Sean dan engel sangat paham perasaan Sean saat ini karna engel juga berasal dari keluarga broken home.

"Kakak tolong jangan tinggalkan aku....." ucap Sean yang kemudian kehilangan kesadarannya.

"Sean bangun..... Sean.... jangan pingsan sekarang...." ucap Angel yang tiba-tiba menjadi bodoh.

Sebenarnya angel hanya bingung bagaimana cara membawa Sean ke ruang sakit dengan keadaan rumah Sean yang seperti ini dan tubuh besar Sean sangat sulit untuk menggeser bahkan hanya untuk membenarkan letak tidur Sean yang berbaring di atas ranjang.

Angel mengoleskan minyak kayu putih pada dekat hidup mancung sean beberapa menit setelah itu Sean terbangun sambil memegangi kepalanya.

"Kau sudah sadar?" ucap Angel yang tersenyum manis saat melihat Sean telah membuka kedua mata coklat madu nya itu.

"Kakak..., aku.... mohon jangan tinggalkan aku... dan menikah dengan ku...," ucap Sean pada Angel.

Saat ini Sean sangat tau bahwa yang perduli padanya dan yang menghargai kehidupan nya hanya angel bahkan saat Sean ingin mengakhiri hidupnya engel datang untuk mengedarkan nya.

"Kakak.... jika kau menolah ku..... aku benar-benar akan mengakhiri hidup ku kali ini..." ucap Sean yang merasakan putus asa.

"Apakah kau sudah gila kau tidak boleh bunuh diri... jika kau ingin menikah dengan ku..... maka berjuanglah untuk mencintai ku karna Allah Tuhanku." ucap Angel yang kemudian meninggalkan Sean yang hanya diam dan mematung setelah mendengar ucapan tadi.

"Jika kau tidak berani membuktikan nya.... aku tidak akan mencegah mu... untuk mati, karna Aku tidak mau hidup dengan seorang pengecut yang tidak punya tujuan hidup seperti mu." ucap Angel yang biasanya terlihat selalu tersenyum manis tapi kali ini wajah nya terlihat datar memandang Sean .

"Aku..... tidak akan mati... Akau akan berjuang belajar untuk lebih dekat dengan Tuhanku agar bisa bahagia bersamamu, tapi tolong tuntutan aku... selama ini walaupun di KTP aku beragama Islam aku tidak pernah belajar agama dengan baik dan benar" ucap Sean dengan Jujur.

Sebenarnya Sean bukannya memang memiliki banyak waktu untuk belajar karena ayahnya selalu memanfaatkan nya untuk selalu berkerja agar membiayai kebutuhan ibu nya yang sakit dan bahkan hutang judi ayahnya.

Walaupun ayahnya Sean tidak mengetahui Sean sebegai anak dan bahkan mengancam ingin membunuh ibu Sean yang sakit-sakitan jika Sean membangkang, tapi Sean tetap menyayangi ayahnya itu dan tidak menyimpan dendam Sean malah cenderung menyalahkan dirinya sendiri.

"Tentu saja.... langkah awal kau wajib belajar sholat 5 waktu dan sholat Jum'at pada hari Jum'at". ucap Angel sambil mentap kedua mata Sean yang terlihat lebih bersemangat hidup tidak seperti sebelumnya.

"Iya aku.... akan belajar," ucap Sean dengan mantap .

"Baguslah sekarang kau makanlah." ucap Angel menyerang nampak buang berisi nasi goreng telur dan segelas air putih.

"Kakak mau....kemana?" ucap Sean yang memengang tangan Angel yang sepertinya akan meninggalkan nya.

"Aku harus membereskan kekacauan yang kau buat ini... lihat semua beritakan, makanlah dengan tenang jangan seperti anak kecil" ucap Angel seperti seorang ibu yang menasehati putra kecilnya.

Jarak umur Sean dan angel sebenarnya tidaklah jauh, umur Angel 2 tahun lebih tua dari Sean dan Sean juga sudah terbiasa memangil angel dengan sebuah kakak Karana permintaan angel sendiri.

"Ya Allah ku..... sungguh aku sangat jarang meminta dan bahkan tidak pernah meminta pada mu..... apakah hamba. ini terlalu sombong sehingga engkau mengambil mereka yang selama ini menjadi alasan ku untuk bertahan hidup. Ya Tuhanku... ampuh dosa ku.... tolong dekatkan lah aku dengannya jika kami memang berjodoh.... dan tolong jika kami tidak berjodoh tetap dekatkan lah kami... amiiin" suara batin Sean.

"Sean jangan melamun...." ucap Angel yang dari melambaikan tangan kearah Sean yang berharap Sean bisa sadar dari lamunannya nya.

"Kak Angel....." ucap Sean yang kemudian langsung membawa wanita yang masih berseragam perawatan itu kedalam pelukannya yang hangat.

"Apakah.... kau....baik-baik saja...???" tanya Angel dengan sedikit gugup.

"Iya aku akan baik-baik saja jika Kakan selalu disamping ku....," ucap Sean sambil mengeratkan pelukannya.

Saat ini angel menjadi bingung harus berkata apa, sebenarnya tidak ada seorang pria mana pun yang pernah memeluknya seperti ini. Bahkan ayahnya pun bahkan tidak pernah memeluknya diwaktu kecil Sean bisa dikatakan sebagai laki-laki pertama yang memeluk nya karna angel tidak pernah pacaran apalagi berpelukan dengan laki-laki manapun .

"Maaf." ucap Sean setengah menyadari Angel yang dari tadi hanyalah diam tanpa suara.

"Tidak apa-apa, lain kali jangan pernah memelukku seperti itu lagi karna aku hanya ingin dipeluk oleh suami ku kelak" ucap Angel dengan datar tanpa menatap mata Sean.

"Akau akan membuktikan janjiku tadi agar aku bisa memeluk mu setiap waktu" ucap Sean dengan mantap lembut Angel yang sedang membelakangi nya.

"Hemmmm." hanya itu respon dari angel yang kemudian melanjutkan membersihkan apartemen Sean yang berantakan itu.