Kezya dan Azka telah berencana ingin memberikan kabar bahagia Tetang kehamilan kezya pada orang tua Kezya dan saat ini mereka dalam perjalanan menuju rumah keluarga Sanders.
"Yang... kau masih marah kepadaku... ya?" tanya Azka yang dari tadi meliat sikap istrikanya yang hanya diam dan melamun.
"hemmmmm..." hanya itu respon Kezya semenjak mengetahui Bahwa perampok yang telah hampir merenggut nyawa mereka itu adalah ayah mertua sendiri dan Azka telah menjelaskan semuanya dan kezya hanya memerlukan sedikit waktu untuk mengerti dan memaklumi hal itu.
"Yang..... tolong mengertilah, aku juga tidak tau jika pria brengsek itu.... ayah ku.... tolong jangan meninggalkan ku... kau tahu kan aku tidak bisa hidup tanpa mu....." Ucap Azka sambil menyantap istinya itu yang dari tadi hanya melamun.
Mereka berdua sedang menunggu lampu merah menjadi hijau, bahkan Azka rela terbang dari Lampung ke kepulauan Belitung tempat orang tua Istrinya ini demi mendapatkan senyum manis dan sikap manja Kezya.
"Maaf.... aku hanya perlu sedikit waktu." ucap Kanya dengan pelan.
Kezya hanya melihat masalalu yang penuh penderita bahkan Kezya sendiri pernah dilecehkan oleh seorang laki-laki yang kini menjadi suaminya, kezya tidak pernah menyangka jika takdir nya adalah bersama orang yang telah dibencinya bertahun-tahun. ternyata Azka pernah melakukan operasi plastik pada wajahnya dan pantas saja Kezya tidak mengenali wajah yang telah merusak masa depannya kezya bahkan pernah berfikir mungkin dia tidak akan pernah menikah karna mungkin tidak ada laki-laki yang ingin menikahinya setelah pelecehan sewaktu Kania masih duduk di bangku SMP kelas 3.
"Maafkan aku.... sayang, jika kau pikir akulah uang telah merusak mu.... dulu..... aku hanya tidak bisa menahan diri dan pada waktu itu kita juga telah menikah secara sirih kau bisa menanyakan nya langsung pada ayah Andreas." ucap azka Sabil menggenggam erat tangan Istrinya dan mengecupi kedua punggung tangan Istrinya itu.
Azka seakan punya kemampuan membaca pikiran istrinya itu, Azka hanya tidak mau kazya banyak pikiran karna itu akan membahayakan kesehatan istri dan anaknya tersebut.
"Aku.... hanya minta sedikit waktu!" ucap Kezya yang datar dan menarik tangan nya dari genggaman suminya tanpa mentap wajah suamiya itu.
Terdengar suara klakson mobil yang memaksa akan harus menjalankan mobilnya karna jika tidak maka jalanan akan macet.
"Woy... cepat jalankan mobilnya!!!" teriak pengendara lain yang memprotes karna mobil Azka yang dari tadi tidak juga melaju .
Kalau saja ini bukan pada waktu yang terburu-buru pasti Azka akan turun tangan dan menghajar beberapa orang yang mengusik ketenangan nya itu..., sayangnya ini adalah kesalahan Azka yang berhenti di perempatan jalan.
"hiks....hiks...hiks...." terdengar isakan yang keluar dari mulut kezya.
Azka yang mendengar isakan tangis zya langsung melakukan mobilnya dan menepikan mobilnya didekat taman agar tidak ada yang akan mengusik mereka kembali saat bicara.
"Sayang menyapa... kau menangis??" ucap Azka sambil membelai pelan dan penuh kelembutan kepala zya yang tertutup jilbab.
"Maafkan aku... Abang, aku sangat egois dan pendendam... padahal aku bersyukur harusnya aku bersyukur karna kau tidak pernah berubah dalam mencintai ku dari dulu sampai detik ini....." ucap Kezya.
Kezya kemudian langsung memeluk erat leher suamainya itu yang membuat Azka sedikit membungkuk agar sejajar dengan tingginya. Azka sebenarnya merasa sedikit kesulitan bernapas karna pelukan erat Istri tapi juga merasa sangat senang karna istrikanya uang sholeha ini menangis karna merasa bersalah padanya.
"Apakah itu artinya adek memaafkan kesalahannya abang?" tanya Azka yang kemudian menatap kedua matanya Istri itu setelah pelukan mereka terlepas.
"Seharusnya aku lah yang meminta maaf, apakah Abang akan memaafkan ku... aku tidak mau menjadi istri yang suka mengungkit kekurangan Suami ku.... apakah Abang mau maafkan kesalahan ku...agar Allah mengampuni ku...." ucap zya yang berlinang air mata .
"Tentu saj sayang, aku sangat bersyukur bisa memilih wanita yang baik dan sholeha seperti kamu..... istri ku..... semoga Allah selalu membuat ku sellau bersamamu sampai ke surga...." Ucap Azka sabil menghapus air mata Kezya dan mengecup mata istrinya setelah itu.
"Terimakasih ya Allah ya Tuhanku.... sungguh aku tidak menyesal menjadi berubah lebih baik, karna bisa mendapatkan bidadari surga ini.... aku akan menjaga titipan mu yang paling berharga ini wahai Tuhanku yang maha baik" ucap Azka dalam hatinya.
"Terimakasih.... Abang" ucap kezya yang telah menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Suami itu.
"I love you my wife and Angel" ucap Azka sambil mengecup kening istrinya itu dan mengusap pelan perut buncit Istri itu.
Azka Hanya bisa tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada istri tercintanya itu.
Ternyata sangat benar sabda Rasulullah Saw yang bermakna "kita tidak hanya boleh membencinya seseorang sekedar saja dan begitu juga dalam mencintai seseorang karna bisa jadi orang yang kau benci saat ini adalah seseorang yang bener-benar kau cinta suatu hari nanti begitu pula sebaliknya".
"Abang..... jika.... kita Kerumah ayah dan ibunda sekarang apakah mereka tidak akan marah karna kita baru memberi kabar Setelah calon anak kita ini sudah berumur 6 bulan??" tanya kezya yang menghawatir akan respon orang tua nya nanti.
"Tidak apa-apa sayang, nanti aku akan menjelaskan bahwa kau harus banyak istirahat dan tidak boleh banyak pikiran. Sedangkan aku sibuk kerja jadinya kita langsung mengunjungi mereka tapi kita akan memberi kabar bahwa kita akan berkunjung sebelum berangkat" jawab Azka yang masih memeluk erat tubuh istrinya itu agar lebih tenang.
Belakang ini Kezya memang sangat sensitif, mudah marah, cengeng tapi , hal itu membuat Azka harus belajar menjadi Lebih sabar dan Azka malah sangat bingung dengan sikap pemarah istrinya yang kadang hanya mendiamkan nya saja .
Azka kadang harus peka tapi tidak tau dimana letak kesalahannya. Azka membenarkan tentang kata, " waniata selalu benar, dan jika wanita salah makan laki-laki lebih besalah". Azka terlalu mencintaimu istrikanya itu sampai mendarah daging sehingga tidak tega membuat istri bersedih seperti tadi .
"Abang.... aku merindukan saudari kembar ku..... Kania.... apakah kira-kira dia ada dirumah bunda dan ayah ya sekarang?" tanya Kezya.
"Bersabarlah sayang kita akan kesana nanti dan akan segera mengetahui nya." jawab Azka sambil mengecup kening istrinya itu dengan penuh kasih sayang.
"Aku akan menanyakan nya langsung pada pak Latif." ucap Kezya yang tersenyum manis dan mulai mengetik pesan pada Muzza.
"Yang mengapa kau sangat senang menghubungi mantan tunangan mu itu..." ucap Azka yang merasa cemburu.
"Aku hanya ingin menanyakan keadaan Kania, Abang tidak perlu cemburu aku hanya cinta pada Abang saja..." ucap Kezya yang kemudian memberikan kecupan pada bibir suamiya yang terlihat cemberut itu .
Wajah Azka yang tadi kusut karna cemburu sekarang berubah 180 derajat menjadi tersenyum manis karna menyukai sikap istrikanya tadi yang tiba-tiba dengan berani mengecup nya walaupun hanya kecupan singkat .