Chereads / apakah cinta sejati / Chapter 67 - Tentang nenek Amira

Chapter 67 - Tentang nenek Amira

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh". ucap Amira.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh nenek akhirnya pulang juga Kanya kangen deh". ucap Kanya yang langsung berlari memeluk Amira.

"Dasar... cucu nenek yang manja...., gimana keadaan mu nak apakah kalian baik-baik saja?!". Tanya Amira.

"Kania dan ibu sehat kok nek, nenek bawah oleh-oleh buat Kania kan??!". ucap Kania sambil tersenyum manis.

"Bawak kok, ..... jadi selama ini cucu nenek ini ngumpet dimana sampai bikin nenek Ama mama mu pusing nyariin???!". tanya Amira.

"Kania cuman main di rumah Muzza aja Oma". Ucap Kania berbohong.

"Main sejak kapan kamu punya teman cowok selain Sean!!!!!?". tanya Amira dengan sedikit galak.

"Hemmmm.... Muzza buk kok Oma dia sekarang adalah tungan Kanaya". ucap Kanaya sambil tersenyum memamerkan tangan kirinya yang terpasang cincin tunangan.

"Hemmm..... kau tunagan dengan seorang pria tanpa memberi tahuku dan mama mu terlebih dahulu!!!!?". Tanya Amira dengan tegas.

"Hehehehe... maaf nenek Nia pikir nenek tidak akan menyetujui hal ini, nenek kan lebih menyukai hubungan ku dengan Sean !!???". ucap Kania.

"Iya nenek percaya dengan Sean sebelum dia mengecewakan ku karna telah menjadi penyebab mu kecelakaan tahun lalu". ucap Amira dengan tegas.

"Bagaimana nenek mengetahuinya???!, bukankah nenek lebih mempercayai Sean dari pada aku??!". tanya Kania.

"Nenek menyelidikinya sendiri, dan Karna kau hilang tanpa kabar nenek sangat menghawatirkan mu yang ternyata asik sendiri memberi tahu setelah bertunangan". ucap Amira merasa sedikit kesal.

"Sudah lah nak ibu.... ayo masuk dulu... pasti ibu sangat lelah karna perjalanan yang jauh". Ucap Ainun mengajak ibunya masuk.

Kania dan Amira pun duduk di sopa ruanga tamu, tapi ada yang sangat perhatian Amira karna memeng terlihat sangat familiar dan mirip dengan seseorang tapi siapa.

"Siapa!!????". tanya Kania.

"Assalamualaikum nek, saya Muzza". ucap Muzza tersenyum ramah dan mengangkat tangan untuk bersalaman pada nenek Mira.

"Waalaikumussalam, Muzza siapa???!!". Ucap Amira yang menendang serius kearah Muzza dan Kania setelah Muzza mencium tangan nya dengan sopan".

"Maaf nenek Amira, saya....". ucap Muzza yang terputus karna dipotong oleh Kania.

"Dia tunangan Kania Nek, Tampan kan???". ucap Kania yang kemudian langsung memeluk lengan kanan Muzza.

"Eh..eh..eh.. baru tunangan, belum mahrom". ucap Amira yang kemudian memisahkan Nia dan Muzza dan berada di antara mereka.

"Nenek...??!". ucap Kania dengan pelan memelas.

"Hemmm.... apa perkejaan mu, sampai kau berani-beraninya bertunangan dengan cucuku tanpa sepengetahuan kami?". tanya Amira dengan tegas pada Muzza.

"Saya cuma CEO Perusahaan App Red, Maaf sebelumnya telah melamar Kania tanpa memberi tahukan kepada nenek tapi saya Harus segera mengikat cucunya nenek ini dengan ikatan yang kuat supaya dia selalu bisa mendampingi saya dunia akhirat". ucap Muzza dengan serius.

"Hemmm App Red???". ucap Amira dengan sedikit ragu.

"Iya, kebetulan itu adalah perusahaan keluarga saya, memang belum sebesar dan sesukses perusahaan anda yang memiliki tapi insyaallah saya akan berusaha membahagiakan cucu nenek ini... dengan kemampuan saya". Ucap Muzza dengan yakin.

"hemmmm...". Amira menatap Kania dan Muzza dengan pandangan ragu...

Kania sangat takut jika neneknya sampai tidak menyetujui bahkan menentang hubungan nya dengan Muzza.

"Nenek menyetujui hubungan ku dan Muzza kan???!!". tanya Kania dengan sedikit ragu.

"Kania ikut Nenek yang nenek sebenar ya ke kamar nenek punggung nenek terasa sangat sakit, Kania masih bisakah memijat punggung nenek". Ucap Amira yang kemudian berjalan kearah kamarnya.

"Jika ibu sakit izinkan aku memeriksa keadaan ibu terlebih dahulu!". ucap Ainun yang khawatir.

"Cukup pijatan dari cucuku saja, aku akan merasa baik-baik saja!!!!". ucap Amira dengan tegas.

Ainun pun akhirnya paham pasti ibunya ingin membicarakan suatu hal yang penting pada Kania.

"Tante.... apakah nenek merestui tidak merestui hubungan kami??!". tanya Muzza.

"Entah nak. Seperti ibuku ingin membicarakan hal yang serius dengan Kania, kamu jangan khawatir ibuku itu sangatlah menyayangi Kania dan jika Kania hanya ingin menikah dengan mu maka pasti dia akan merestui kalian". ucap Ainun menjelaskan.

Di kamar nenek Kania sedang memijat punggung neneknya menggunakan minyak kayu putih dibagikan yang katanya tadi sakit.

"Apa yang menyebabkan nenek betah di Jepang tanpa mengajak Kania??!". tanya Kania.

"Tentu saja Jepang adalah tempat pertama kali nenek bertemu dengan laki-laki yang mencintai nenek mu dengan tulus, yang merupakan cinta sejati nenek". Jawab Amira .

"Wah benarkah? bolehkah nenek menceritakan tentang kisah cinta sejati nenek dan kakek???!". Tanya Kania dengan penasaran.

"Kami terjebak cinta segitiga, nenek mencintai kakek mu tapi Kakek mu mencintai wanita lain yang saat itu merupakan adik tingkat kami . nenek pernah merasa jadi wanita yang paling beruntung karna orang tua nenek telah menjodohkan nenek dan kakekmu tapi kemudian kakekmu menolak dan hal itu cukup membuat nenek terpukul dan frustasi tapi kakekmu itu menjelaskan baik-baik pada nenek alasannya, kakekmu membut suatu perjanjian dengan nenek dia ingin menikah dengan wanita yang dicintainya dan juga menikah dengan ku Karna alasan prusahan dan orang tua kita yang saling menjodohkan. Kami menikah sesuai kesepakatan tapi aku pikir aku akan bahagia hidup bersama dengan orang yang kucintai walaupun dia tidak mencintai ku, ternyata aku salah dan kami kemudian berpisah setelah nenek mu melahirkan anak laki-laki kembar yang salahnya ayah mu dan aku cukup mengenang kisah cinta bodoh itu di Jepang yang kemudian aku bertemu dengan seorang pria Jepang yang sangat baik bermuka kotak dan bermata sipit yang tulus mencintai ku, kemudian kami menikah dan memiliki ibu mu Ainun dan setelah hidup bersama selama 6 tahu kemudian sumiku itu meninggal karna dibunuh oleh seorang yang aku tidak tahu siapa, Allah memberikan jalan yang tidak disangka-sangka kemudian aku pulang kembali ke Indonesia dan menikah lagi dengan kakek mu karna suatu hal yang sangat penting yang tidak bisa di hindari.

Kania Menjadi pendengar yang baik dan fokus apa yang telah diceritakan oleh neneknya dan Kania sedikit paham sekarang sedang perasaan neneknya.

"Itu berarti ayah dan mama adalah saudara tiri???!". tanya Kanaya yang penasaran.

"Iya nak, kau benar. Ayah mu sangat membenci ku dan mamamu tanpa sebab yang jelas. Ayah mu mempunyai kembar identik nak namanya Andra, yang kau anggap sebagai ayah itu bukanlah Andreas tapi dia Andra mereka berdua memang sama-sama mirip dan susah di bedakan andra menyamar sebagai ayahmu karna menuruti permintaan terakhir ayahmu nak". Ucap Amira menjelaskan.

"Apakah itu benar nek???!". tanya Kania.

"Iya nak itu adala faktanya". Ucap Kania dengan tegasdan yakin.

"pantas saja sikap ayah sangat berbeda pada ku. Wajah memeng sangat mirip tapi ayah yang sekarang sangat perhatian dan penuh kasih pada ku walaupun aku masih sedikit takut padanya". Karna Bayangan dia yang selalu menelantarkan ku selalu terlintas dalam otak ku". ucap Kania.