"Bang turun donk.., betah amat diatas kan kelapa mudanya udah dapat dua. Ayo kita ucapan makasih kepak malik terus pulang zya udah gak sabar banget pengen makan bakso larva jumbo ama kelapa muda". Kata zya dengan semangat tapi nampaknya suaminya tidak berkeinginan turun.
Azka memang bisa memanjat pohon yang tinggi tapi masalahnya yang selalu dialaminya adalah azka selalu tidak bisa turun secara mulus seperti saat memanjat pohon kelapa tadi, sekarang azka sedang bingung bagaiman cara turun dari pohon kelapa yang mempunyai tinggi sekitar 4 meteran ini. Dari tadi setelah berhasil memetik dua kelapa muda untuk istrinya azka hanya dima diatas pohon sambil memeluk pohon kelapa dan juga memikirkan bagaimana cara turun dengan mulus tampa hambatan.
"Tunggu bentar ya sayang ini abang lagi mikirin gimana cara terbaik untuk turun". Kata azka sambil tersenyum dari atas menatap istri cantiknya itu yang terlihat panik.
"Kenapa abang gak bilang dari tadi gitu kalau gak bisa manjat, lah terus abang turunnya gimana?! Kezya belum siap jadi janda masak baru nikah belum genap tiga bulan dah jadi janda. Gak mau..". Kata zya sambil menangis.
Ya allah kenapa istrinya berfikir sejauh itu, lagi pula siapa juga yang ingin bunuh diri daria atas kelapa ini. Karna khawatir akan istrinya yang menangis pun azka langsung teringat cara turun dari pohon kelapa itu adalah merosot dengan perlahan.
"Sayang kok malah nangis sih malu dong liat kamu di ketawa in pak malik tu". kata azka yang telah sampai kebawah dan langsung sungekati istrinya yang sedang menangis pilu itu.
"Abang bilang tadi gak bisa turun?!, Abang sengaja ya permalukan zya didepan pak malik!". Kata zya dengan galak setelah melihat suminya itu yang telah ada di depannya dengan pakaian sangat lecek.
"Dasar anak muda", kata pak malik yang hanya tersenyum sambil menggeleng-ngeleng kan kepala melihat tingkah kezya dan azka.
"udah ya sayang jangan nangis lagi, katanya tadi mau makan bakso larva tadi aku udah nyuruh nacy nyariin dan sekarang udah ada dirumah, yuk kita pamitan pung aja sebelum baksonya dingin". Kata Azka yang membujuk istrinya itu.
Mata zya yang tadi berlinang air mata dengan muka kesal sekarang berubah menjadi senyum bahagia mendengar ucapan dari suaminya itu, azka pun sibuk membersih kan pipi istrinya itu yang berlinang air mata.
benarkah banga, ayo kita pulang sekarang. Kata kanaya yang sekejap langsung melupakan kekesalannya.
"Pak makasih ya, ini uang buat bapak bisa beli tangga bapak yang rusak". Kata azka pada pak malik yang terlihat agak sangar dari sebelumnya apalagi dengan memegang tali hewan peliharaannya yang terlihat sama sangar itu membuat azka sedikit berkeringat dingin dan gugup. Azka gugup bukan karna salah jatuh cinta tapi takut dimangsa oleh anjing galah pak malik berserta majikannya.
"Tidak perlu repot-repot, saya iklas membantu. Tapi karna niat adek ingin membantu saya maka uang ini akan saya terima". Kata pak malalik yang tersenyum pada zya, bukan azka.
Ni orang yang ngasih siapa yang di senyumin siapa, kalau bukan karna istrinya zya mana mau azka memanjat pohon bagaikan monyet saja, ketemu Anjing galak ama pemilik rumah sangar yang memiliki pohon kelapa dan buah kelapa muda yang menarik perhatian istrinya itu.
"Ya udah pak kalau gitu kami pamit dulu ya, maaf menggangu". Kata kezya yang tersenyum pada pak malik .
"gak papa kok dek lain kali kalau kalian mau main kesini juga gak apa-apa saya mempunyai seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengan mu mungkin kalian bisa bersahabat baik". Kata pak malik yang sepertinya memiliki maksud terselubung.
Sayang ayo kita pulang, kata azka yang menarik tangan istri untuk sebelah tangan sedangkan tangan yang lain membawa kelapa muda yang telan dipetiknya tadi.
"Maaf ya pak ngerepotin lain kali kita main kesini lagi..dah..". Kata kezya yang suaranya menghilang karna jarak mereka yang semangkin jauh, ya Azka yang cemburu berjalan terlalu cepat meninggalkan tempat itu.
"Yang kamu kan punya suami, kok main kerumah laki-laki lain sih". Kata Azka setelah mereka berdua sampai didalam apartemen.
kamu kenapa si Bang kan aku mainnya Ama kamu bukan berduaan ama dia, lagi pula pak malik baik kok. Kata zya berbicara sambil, yang semango Melihat bakso larva ukuran jumbo memiliki berat sekitar 20 kg yang telah tersedia dias meja makan mereka.
"Bang bukain kelapanya ya zya udah mau makan nih!'. Kata zya setelah mencuci tangan.
"Abang gak bisa biar kelvin aj ya?!". kata azka yang berkata jujur.
Zya mulai menunjukan ekpresi raut wajah yang sedih dan akan menangis.
"iya-iya Abang aja yang bukain", kata Azka setengah iklas, dan yang tidak tega melihat wajah istrinya yang mulai mendung itu.
"Makasih Bang, tapi ngomong-ngomong abang tambah ganteng deh saat berkeringat kayak gini", kata Kezya yang melihat suaminya mulai membuka kelapa muda, sambil mengelap keringat sesekali mengelap keringat suaminya itu dengan mengunakan tissue.
Azka pun hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya tersebut, biasanya istrinya ini sangat jarang memujinya.
"Bukannya abang selalu ganteng?". Tanya zya yang menaik turunkan alis , karna merasa tingkat kegantengannya bertambah karna ucapan istrinya tadi.
"Iya abang emang selalu ganteng karana abang suaminya zya". Kata zya yang tersenyum manis pada suaminya .
"Iya deh ni udah, sekarang ayo makan". Kata Azka yang bersemangat.
Ayo. Kata zya tidak kalah semangat.
"Alhamdulilah yamg aku udah kenyang banget, kamu gak kenyang yang?!, Aku minta kelapa mudanya dikit dong". Kata Azka yang melihat cara makan istrinya ini sedikit bar-bar dari biasanya.
"Gak bolehin ini semua miliki zya". Kata zya yang menjauhkan 2 kelapa itu dari jangkauan suaminya itu.
"Yang kok kamu pelit banget sih kan tadi aku yang petik, minta dikin aja ya!". Kata azka yang tiba-tiba juga menginginkan kelapa muda itu dan berusaha merebutnya dari zya.
"Abang. Aaaaa.. itukan punya zya balikin sekarang!!", kata zya yang ke kanak-kanakan.
Zya dan azka bukan terlihat seperti pasangan suami istri sekarang tetapi seperti sepasang bocah labil yang sedang memperebutkan kelapa muda.
"Alhamdulilah seger banget, ni aku balikin". Kata azka setelah menghabiskan semua air yang berada dalam satu kelapa muda yang hijau itu.
"Kan Abis, pokonya nanti abang tidur diluar kamar". Kata Zya dengan kesal lalu melanjutkan makan bakso larvanya bahkan zya sendiri telah menghabiskan hampir dari seperempat dari bakso itu.
"Yang yang kok gitu sih, di luarkan dingin. Kamu belum kenyang yang!?". Kata azka yang takjub melihat istrinya yang makan bakso larva dengan begitu lahap dan banyak, bahkan keringatnya telah membanjiri jilbabnya di kepalanya menandakan zya sedang kepedasan tapi terus makan.
"Ya Udah abang tidur di kamar biar zya tidur ditempat lain klo gitu.., Zya masih lapar!". kata zya yang mengunyah makannya dengan kasar karna merasa kesal.