Chereads / CEO tampan anti wanita / Chapter 22 - Simpanan Presdir

Chapter 22 - Simpanan Presdir

Di kampus, Fei Fei baru saja membuka hadiah barunya dari Gao Yang yang berisi tas branded. Dia langsung senang, tapi saat Gao Yang menelepon, dia pura-pura jaim mengklaim kalau hadiahnya itu cuma lumayan.

Dan maksudnya apaan? Ngapain Gao Yang memberinya hadiah setelah mereka putus? Apa Gao Yang ingin diperkenalkan sama gadis lain? Gao Yang langsung ngegombal merayu Fei Fei dan meminta kesempatan kedua.

Tepat saat itu juga, Zhou Shi baru keluar dari mobil dengan dandanan cantik dan anggun. Bahkan Gao Yang sampai pangling dan kagum melihatnya sampai-sampai dia mengira Zhou Shi habis oplas.

Bahkan saat dia masuk kelas, semua teman-teman sekelasnya, terutama para cowok, langsung heboh menggosipkannya. Tapi Zhang Shuai tampak jelas tak senang dengan perubahan Zhou Shi. Bahkan saat para pria menggodainya, Zhang Shuai dengan ketus menyangkal punya hubungan apapun dengan Zhou Shi. 

Zhou Shi sedih dengan situasi ini, untung saja Ming Cheng tidak melihatnya . Baru dipikirkan, tiba-tiba saja seseorang memanggil Zhou Shi keluar karena ada orang yang mencarinya dan orang itu tak lain adalah Ming Cheng.

Zhou Shi jelas senang dan menjelaskan kalau dia tidak bermaksud berdandan kayak begini. Tapi Ming Cheng bahkan tidak memperhatikan perubahan penampilannya dan to the point menyatakan tujuan kedatangannya kemari hanya untuk menanyakan Qiu Jing. Apa Zhou Shi mengenalnya?

"Kenal, dia teman serumahku. Dia pernah mencarimu di klub baduk sebelumnya."

"Jadi dia."

"Memangnya kenapa dengannya?"

"Dia biasanya di mana?"

"Kalau tidak di rumah, yah perpus."

"Kasih aku nomor kontaknya nanti." Pungkas Ming Cheng.

Baru saat itulah Ming Cheng menyadari perubahan penampilan Zhou Shi. Tapi dia tak suka dan langsung ngomel panjang lebar bak seorang kakak yang tak suka adiknya pakai pakaian terlalu terbuka dan makeup tebal.

Dia bahkan langsung memotret Zhou Shi dan memperingatkannya untuk tidak lagi pakai riasan semacam ini. Zhou Shi senang, ternyata Ming Cheng perhatian padanya.

.....

Asisten An menyerahkan undangan dari Xue Zi untuk Wei Qing. Sekarang ini sedang melakukan inspeksi pasar domestik dan akan segera kembali ke Amerika sebentara lagi. 

Tapi sebelum balik ke Amerika, dia mau mengadakan pesta kecil-kecilan dan Wei Qing diundang secara khusus. Terutama karena dia ingin berkolaborasi dengan perusahaan Yun Ma.

"Berapa banyak orang yang akan hadir?"

"Sekitar 20-30 orang. Semuanya orang-orang penting dalam industri seni dan fashion."

"Tolak saja. Bilang kalau aku sangat berterima kasih atas undangan Nona Xue Zi, tapi jadwalku penuh."

Asisten An lalu melaporkan hasil penyelidikannya tentang Xue Zi. Dia suka mendatangani tempat-tempat seperti galeri seni dan tempat lelang. Akan tetapi, yang paling dia sukai adalah karya seninya Xun Ran.

Lukisan Xun Ran yang terlelang dengan harga tinggi waktu itu, bisa dipastikan kalau pembelinya adalah Xue Zi.

Wei Qing jelas tak senang mendengarnya, si Xun Ran itu selalu saja disukai orang. Tapi si kunyuk itu sepertinya belum merilis karya seni terbaru belakangan ini?

Asisten An membenarkan. Karya seni Xun Ran yang terakhir kali dia keluarkan itu sudah beberapa tahun yang lalu, dan itu tak lain adalah lukisan Starry Skies yang sekarang dipajang di hotel Yun Ma.

"Kirimkan itu ke Xue Zi, anggap saja itu hadiah permintaan maaf karena tidak menghadiri pestanya."

Dan tentang masalah kerja sama mereka, bilang ke Xue Zi bahwa mereka akan mendiskusikan hal itu lebih lanjut setelah Xue Zi kembali.

"Sungguh tak kusangka kalau aku harus menggunakan karya seni si kunyuk itu sebagai batu pijakan."

....

Siang harinya, Zhou Shi menemani Wei Qing makan siang dengan muka merengut sebal karena Wei Qing enak-enakan makan daging sementara Zhou Shi dipaksa makan sayuran doang. Pfft! Zhou Shi tidak terima, kenapa Wei Qing makan daging sementara dia hanya makan rerumputan?

"Kau pikir berada di sisiku itu tugas gampang? Semalam kau hampir tidak lulus. Kalau bukan karena aku menyuruh penjahit untuk memperbaiki gaun itu, apa kau pikir kau bakalan muat memakai gaun merah itu?"

"Yah, aku memang seonggok kayu yang tidak bisa dipelitur. Aku sudah menyusahkanmu. Aku tidak pernah berpikir untuk menyenangkanmu."

"Kau bilang apa?"

"Kubilang... mulai sekarang aku akan mendedikasikan seluruh energiku untuk memenuhi standarmu biarpun aku harus kelaparan sampai mati." Ujar Zhou Shi sambil pasang senyum manis palsu. 

Tapi kemudian Wei Qing malah berkata bahwa mulai sekarang, Zhou Shi bukan hanya akan dipanggil untuk menghadiri acara-acara formal, tapi juga di waktu senggangnya. Zhou Shi hampir saja buka mulut untuk protes, tapi dia menguasai diri dengan cepat dan mengiyakannya saja.

Selama beberapa hari kemudian, Zhou Shi harus terus-menerus menemani Wei Qing dalam berbagai acara. Menemaninya di berbagai pesta, menginspeksi galeri seni, bahkan cuma sekedar menemani Wei Qing makan.

Dan selama itu pula dia cuma bisa merana makan sayur mayur dan setiap kali dia hampir menyentuh daging, Wei Qing langsung memelototinya dengan garang.

Dia bahkan selalu jadi pusat perhatian di kampus gara-gara dandanannya yang serba wah itu. Suatu hari, tak sengaja dia bertemu dengan mantan teman-teman seasramanya dan mereka langsung nyinyir menyebutnya sebagai 'Istrinya Bos Yun Ma'. 

Mereka bahkan pura-pura tak sengaja menumpahkan susu ke jaket mahalnya Zhou Shi lalu menuduh Zhou Shi sendiri yang salah karena menabrak mereka. Baju semahal ini, pasti sulit dicuci.

Zhou Shi tak gentar. "Siapa bilang aku mau mencucinya. Terima kasih sudah memberiku alasan untuk membuangnya."

Tepat saat itu juga, Wei Qing datang menjemputnya, kenapa dengan jaketnya? Zhou Shi cukup baik hati untuk tidak mengadukan para gadis itu, tapi Wei Qing bisa langsung menduga apa yang terjadi setelah mendengarkan nyinyiran ketiga gadis itu.

Tapi berbagai gosip miring tentang Zhou Shi yang belakangan ini viral di internet, membuat Pak Direktur jadi khawatir akan image kampus mereka. Dan karenanya, dia menyuruh Zhou Shi untuk istirahat saja di rumah sampai masalah ini mereda.

Dia benar-benar jadi buah bibir di kampus. Saat jalan saja, semua mata memperhatikannya sambil kasak-kusuk dengan heboh. Parahnya lagi, saat dia berpapasan dengan Zhang Shuai, Zhang Shuai malah langsung melewatinya begitu saja seolah tak kenal.

....

Asisten An sudah menunggu di depan dan mengklaim kalau dia sudah bicara pada media terkait berita-berita tentang Zhou Shi, dia yakin sebentar lagi berita-berita itu pasti akan dihapus. 

Pihak Yun Ma juga sedang berusaha mengatasi berbagai komentar negatif tentang Zhou Shi. Dia juga menyampaikan ucapan maaf dari Wei Qing atas masalah ini. 

Zhou Shi tidak mengerti, kenapa sebenarnya Wei Qing memilihnya jadi partner wanita? Apa untungnya buat dia? Tapi sayanganya, Asisten An benar-benar tidak bisa menjawabnya. Yah, sudah. Kalau begitu, hari ini mau ke mana?

"Menemani presdir bertemu dengan seorang designer."

Begitu tiba di rumah malam harinya, Zhou Shi langsung melempar bajunya dengan kesal sampai membuat Fei Fei protes, ini kan baju-baju mahal, kalau rusak gimana?

Bodo amat! Zhou Shi justru ingin sekali melempar baju-baju ini ke si brengs*k itu dan bilang ke dia untuk mengurangi gajinya saja.

Fei Fei penasaran, siapa sih si brengs*k itu? Bosnya Zhou Shi? Memangnya dia hutang berapa banyak sampai dia tersiksa seperti ini?

Yang pasti sangat banyak. Sepertinya Zhou Shi melakukan dosa besar di kehidupannya yang sebelumnya sehingga sekarang dia harus menanggung penderitaan ini.

Fei Fei jadi semakin penasaran, hutangnya berapa? Kalau cuma beberapa ribu, mungkin dia bisa bantu dengan cara menjual tasnya. Qiu Jing juga bersedia membantunya, uang beasiswanya masih tersisa banyak

Zhou Shi terharu mendengarnya. "Kalian berdua benar-benar saudara terbaikku. Tapi hutangku terlalu banyak. Kalian tidak akan bisa membantuku."

Ning Fei yang sedari tadi mendengarkan segalanya dalam diam, tanpa ragu menawarkan uangnya juga untuk membantu Zhou Shi. Fei Fei sinis, memangnya berapa banyak uang yang dimiliki oleh seseorang yang nebeng gratis di rumah orang lain.

Dan Ning Fei langsung menjawabnya dengan mengeluarkan sebuah kartu kredit yang jelas saja membuat semua mata melotot. Dia beneran punya tabungan?

"Tapi... aku lupa pin-ku." (Pffft!)

Zhou Shi tak enak. Dia sungguh menghargai kebaikan Ning Fei, tapi dia tidak bisa menerima uangnya Ning Fei. Lagi pula, dia sebenarnya tidak tahu seberapa banyak hutangnya karena jumlahnya terus bertambah setiap harinya hingga dia tidak berani untuk mengetahuinya. Mungkin dia harus begini sepanjang hidupnya.

Dan satu lagi, selama beberapa hari ke depan, dia tidak perlu ngampus, jadi mereka tidak usah membangunkannya. Fei Fei jadi tambah bingung, kenapa Zhou Shi tidak ngampus?

"Memangnya kau tidak melihat weibo? Belakangan ini dia jadi terkenal. Pihak kampus mungkin khawatir terkena imbas negatif, makanya dia dilarang masuk kelas." Ujar Qiu Jing.

Fei Fei tak percaya mendengarnya. Dia benar-benar berhutang pada seseorang? Jangan-jangan kreditornya itu seorang lintah darat?

Qiu Jing juga tak tahu. Tapi dari cara bicara Zhou Shi, si kreditor itu sepertinya kejam dan bengis. Kalau terus begini, mungkin Zhou Shi akan begini sampai mati.

Mendengar itu, Ning Fei tiba-tiba menyodorkan kartu kredit-nya ke Qiu Jing. "Bantu aku," pintanya.