Iya, Zhou Shi puas banget dengan hasilnya, sempurna. Wei Qing berkata kalau dia ingin mengeceknya juga, Zhou Shi dengan senang hati menyodorkan mangkok itu padanya.
Tapi Wei Qing malah sengaja tidak memegang mangkok itu dengan benar, maka saat Zhou Shi melepaskannya, mangkok itu langsung terjatuh sampai pecah lagi.
Terang saja Zhou Shi langsung panik bukan main. Tapi saat dia hendak mengambil pecahannya, Wei Qing dengan cepat mencegahnya. Pecahnya separah ini, sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Zhou Shi langsung mewek mendengarnya. Kalau Fei Fei sampai tahu, dia pasti bakalan dimarahi habis-habisan. Apa yang harus dia lakukan?!
"Kau peduli padanya sebesar itu?"
"Ini menyangkut nyawa manusia. Aku terus menerus berpikir kalau akulah yang membunuhnya."
"Akan kutangani."
"Sudah tidak berguna lagi. Ning Fei tidak akan mau menerimanya kecuali aku bisa menemukan pasangan mangkok itu..." Zhou Shi mendadak nyambung dengan ucapan Wei Qing. "Maksudmu...?? Apa kau benar-benar bisa menanganinya?"
"Ikut aku."
Wei Qing lalu membawanya turun ke gudang bawah tanahnya dan membuat Zhou Shi terkagum-kagum melihat tempat itu. Tempat ini seperti museum pribadi.
Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah mangkok yang sama persis seperti mangkoknya Ning Fei. Wei Qing benar-benar akan memberikan mangkok ini padanya?
Tentu, Wei Qing sudah janji padanya dan dia tidak akan melanggar janjinya sendiri. Zhou Shi senang dan langsung mau mengambil mangkok itu, tapi Wei Qing dengan cepat menangkap tangannya.
Tidak secepat itu. Sebelum mangkok ini keluar dari tempat ini, Zhou Shi harus membantunya melengkapi sesuatu dulu. Apa? (Hmm, kayaknya dia punya rencana licik🤨)
Wei Qing lalu menyuruh Zhou Shi untuk memegang mangkok itu di belakang punggungnya lalu menyuruh Zhou Shi menutup mata dan tengadahkan kepalanya, lebih bagus kalau dia tidak bicara apa-apa.
"Untuk apa aku melakukan semua itu?"
Wei Qing mengklaim kalau itu adalah cara berdoa untuk memohon keberuntungan biar benda itu tidak pecah setelah meninggalkan gudang ini. Dia juga harus merapalkan nama pemilik asli dari mangkok itu, jadi dia harus merapal nama Wei Qing.
Zhou Shi mempercayainya begitu saja dan langsung melakukan apa yang Wei Qing suruh sambil merapalkan nama Wei Qing dan doa semoga mangkok ini tidak akan pernah pecah lagi.
Tapi begitu Zhou Shi menutup mata, Wei Qing langsung mendekatkan wajahnya berniat untuk menc**m Zhou Shi tapi agak ragu. Zhou Shi sudah selesai berdoa dan langsung membuka matanya tapi malah kaget mendapati wajah Wei Qing sudah ada di depan hidungnya.
Refleks dia mundur, tapi Wei Qing dengan cepat menangkapnya lalu menc**mnya paksa. Zhou Shi tidak bisa bergerak karena mangkok yang dipegangnya.
Tapi kemudian Wei Qing menyudutkannya sampai ke meja. Saat itulah Zhou Shi punya kesempatan untuk menaruh mangkoknya dengan aman lalu mendorong Wei Qing dengan kekuatan supernya sampai Wei Qing terhuyung menabrak beberapa rak di belakang dan membuat berbagai macam benda antik di sana pecah berkeping-keping. Pfft!
Dia langsung panik melarikan diri dengan membawa mangkok itu dan menyeka bibirnya dengan kesal. Tapi kemudian dia mulai cemas saat teringat benda-benda antik yang dia pecahkan tadi dan langsung membrowsing tentang hukum merusak barang milik orang lain.😅
Asisten An datang tak lama kemudian dan langsung tercengang melihat semua kekacauan itu. Wei Qing santai saja memotreti benda-benda yang pecah dan menyuruh Asisten An untuk membantunya memotreti benda-benda itu.
Asisten An heran mendengarnya, memangnya Wei Qing tidak akan memanggil polisi? Tidak, lagian harus ngomong apa? Bahwa pelakunya sudah kabur lalu ini akan masuk berita online dan menjadi hot topik di kalangan warganet?
"Terus, anda tidak akan menindaklanjuti ini?"
"Mana mungkin." Wei Qing malah sudah punya rencana lalu mengirim foto-foto itu ke Zhou Shi yang jelas saja membuat Zhou Shi jadi tambah panik.
Sepertinya kali ini dia bakalan harus menderita di balik jeruji penjara, banyak banget benda antik yang dia pecahin, mana dia juga mengambil mangkok antiknya Wei Qing lagi. Hadeh!🤦🏻♀️
"Tapi aku masih muda, aku tidak mau masuk penjara. Bagaimana kalau aku kabur?... Tapi mau kabur ke mana? Oh Tuhan, apa yang harus kulakukan?... Pokoknya aku harus memberikan mangkok ini dulu!"
Asisten An heran melihat reaksi Wei Qing, sepertinya dia tidak marah sama sekali. Wei Qing menyangkal, dia justru sangat marah. Padahal kali ini dia duluan yang mengambil inisiatif, tapi Zhou Shi malah tidak menyukainya. Baru kali ini dia dihajar oleh seorang wanita, jadi bagaimana mungkin dia tidak peduli?
"Melihat respon-nya, kurasa dia menganggapku orang c***l yang hendak melecehkannya. Mungkin aku terlalu terburu-buru kali ini. Tapi, hasil dari percobaan kali ini cukup bagus." Ujar Wei Qing yang puas karena tidak melihat ruam kemerahan di tangannya.
10 tahun lamanya, akhirnya dia menemukan seseorang yang bisa didekatinya tanpa ada reaksi buruk dari tubuhnya. Sepertinya Tuhan akan selalu membuka jalan untuknya.
"Seorang partner yang sangat berharga seperti itu, bagaimana mungkin aku melepaskannya dengan mudah?"
Nyonya He terus berusaha keras untuk membujuk Ning Fei makan, tapi Ning Fei masih saja keras kepala tidak mau makan biarpun cuma sesuap.
"Aku tidak boleh makan makanan orang lain. Kakakku bilang begitu."
Untung saja Fei Fei cepat datang dengan membawa mangkok itu. Ning Fei begitu lega sampai dia pingsan lagi.
Dalam flashback, Ning Fei sepertinya pernah tinggal di panti asuhan bersama seorang kakaknya. Saat mereka makan bersama, Ning Fei memberitahu sang kakak bahwa kemarin malam dia terus-terusan keluar-masuk ke toilet.
Sang kakak menduga kalau dia pasti makan makanan orang lain. Dia kan sudah bilang agar Ning Fei jangan mempercayai siapapun di sini, jangan memakan apapun yang diberikan orang lain padanya.
"Tapi aku lapar."
"Ingat baik-baik. Di dunia ini, tidak akan ada seorangpun yang baik padamu dengan tulus. Kedua orang tuamu sudah meninggal, jadi satu-satunya orang yang bisa kau percaya hanya aku."
Kakak lalu membagi setengah buburnya ke mangkoknya Ning Fei. Dia berkata bahwa dia akan menaruh makanan apa saja yang bisa Ning Fei makan di mangkoknya ini.
Dia memperingatkan Ning Fei untuk makan makanan yang ada di mangkoknya saja. Pokoknya, biarpun dia sangat kelaparan, jangan pernah makan apapun yang diberikan orang lain untuknya. Begitulah awal kisah Ning Fei jadi sangat terobsesi dengan mangkoknya.
Saat Ning Fei sadar tak lama kemudian dan melihat mangkoknya, akhirnya dia mau makan juga. Nyonya He dan Fei Fei lega melihatnya.
Nyonya He sungguh berterima kasih pada Fei Fei karena telah menyelamatkan Ning Fei. Nyonya He mengaku bahwa sebenarnya, dia sempat salah paham pada Fei Fei.
Dia kira kalau Fei Fei itu mendekati Ning Fei demi uang dan ketenaran. Sungguh tak disangka kalau Fei Fei ternyata selalu memikirkan Ning Fei. Dia bahkan berusaha keras untuk mencari mangkok yang sama persis. Nyonya He kagum padanya.
"Nyonya He, saya rasa anda salah paham. Dia dan aku cuma tetangga, kami bahkan jarang bertemu."
Nyonya He heran mendengarnya, jadi Fei Fei tidak mengenali siapa Ning Fei? Baguslah kalau begitu. Dia lalu memberikan seamplop uang untuk Fei Fei sebagai ungkapan terima kasih.
Sejak kecil, Fei Fei tidak punya banyak teman. Karena itulah, Nyonya He sangat senang karena Ning Fei memiliki seorang tetangga yang baik seperti Fei Fei.
Ning Fei bukan seseorang yang bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik. Karena itulah, Nyonya He berharap Fei Fei dan teman sekamarnya bisa menjaga Ning Fei dengan baik selama dia tidak ada.
Tentu saja, tapi tidak perlu pakai uang ini, tolong ambil kembali saja. Tapi Nyonya He tetap bersikeras, ini sedikit niat baik darinya. Fei Fei terpaksa menerimanya.
Mengira itu mangkok replika palsu, Nyonya He penasaran dari mana Fei Fei mendapatkan mangkok porselen palsu itu? Dia yakin tidak banyak orang yang bisa membuatnya sama persis seperti aslinya. Mangkok palsu itu benar-benar bisa membodohi siapapun.
"Oh, saya meminta bantuan teman saya. Jadi saya tidak tahu apa-apa."
Di rumah, Zhou Shi stres setengah mati saat membrowsing harga mangkok antik yang diambilnya dari Wei Qing dan harga barang-barang antik lainnya yang dia pecahkan.
Saking stresnya, dia sampai memimpikan masa lalunya yang buruk.
Di saat dia dan ibunya ketakutan setengah mati diancam beberapa rentenir gara-gara ayahnya melarikan diri dan meninggalkan hutang besar pada mereka.
Zhou Shi tersentak bangun dari mimpi buruk itu. Kejadian itu sudah lama berlalu, kenapa sekarang tiba-tiba dia memikirkan masalah itu lagi? Tepat saat itu juga, ponselnya berbunyi dari kampus, memberitahu Zhou Shi untuk datang dan mengambil uang beasiswanya.
Sementara itu, Asisten An memberikan sebuah undangan pesta amal tahunan ke Wei Qing. Tapi ada yang spesial tahun ini, kabarnya salah satu anggota keluarga Snow dari Perusahaan SG akan datang juga.
Seorang wanita bernamanya Zoe Snow, nama Cina-nya Xue Zi. Kabarnya dia masih sangat muda dan salah satu kandidat terkuat sebagai ahli waris Perusahaan Snow. Tapi dia jarang muncul di media dan informasi tentang dirinya sangat sedikit.
Tentu saja Wei Qing takkan melewatkan pesta ini. Biasanya dia hadir di pesta semacam itu hanya untuk setor muka, tapi kali ini sepertinya dia harus tinggal lebih lama. Masalahnya, dia harus bawa partner wanita.