Fei Fei jelas kesal melihat Ning Fei memuntahkan mie buatannya. Parahnya lagi, Ning Fei dengan dinginnya mengingatkan Fei Fei bahwa sekarang jadwal piketnya, jadi Fei Fei pergi buang sampah sana.
Jadilah Fei Fei keluar sambil mengomel dan menyumpah serapahi Ning Fei. Karena tangannya sibuk bawa dua kantong sampah, Fei Fei mencoba menggunakan kakinya untuk membuka pintu.
Tapi ujung-ujungnya dia jadi kehilangan keseimbangan dan langsung oleng ke belakang. Untung saja Ning Fei muncul saat itu dan langsung mem*luknya dari belakang. Fei Fei jadi canggung karenanya.
"Fokus saja pada satu hal, mengutuk orang atau membuka pintu." Nyinyir Ning Fei yang ternyata mendengarkan gerutuannya.
Dia lalu membantu Fei Fei membawakan satu kantong sampah dan berkomentar kalau kutukan Fei Fei hari ini tidak seburuk biasanya. Tapi tidak masalah, dia tidak peduli kok.
"Aku tahu kau tidak peduli, kau cuma peduli sama Zhou Shi yang membawamu pulang kemari. Katakan, apa bedanya dirimu dengan kucing liar? Kau cuma perlu bergulingan di lantai kayak kucing. Kenapa? Marah? Pukul saja aku kalau berani. Weeeeek!🤪"
Ning Fei benar-benar tampak sakit hati mendengar hinaan itu. "Kau benar. Aku kucing liar."
Fei Fei mendadak merasa bersalah mendengarnya, dia kan tidak bermaksud membuatnya marah.
Parahnya lagi, dia malah melihat Gao Yang datang. Hadeh! Kenapa Gao Yang datang saat penampilannya lagi kayak gini.
Dia langsung berbalik menyembunyikan dirinya dari Gao Yang, tapi Gao Yang sudah terlanjur melihatnya. Nih cowok benar-benar nggak bisa bermulut manis dikit kalau melihat sesuatu nyeleneh dan blak-blakan mengomentari Fei Fei yang sekarang tampak gendutan.
Fei Fei jelas kesal mendengarnya. Maka saat Ning Fei kembali dari buang sampah, Fei Fei dengan sengaja menggandeng tangannya dengan mesra dan mengklaim kalau mereka berdua tinggal bersama.
"Kita kan sudah cukup dekat, kau tidak keberatan aku tidak pakai riasan, kan?"
"Jelek banget."
"Ih, nyebelin. Kau suka sekali mempermalukanku di hadapan orang lain. Lihat saja nanti bagaimana aku akan menghukummu." Manja Fei Fei sambil diam-diam mencubit Ning Fei dengan cukup keras. "Mending kita masuk, jangan buang-buang waktu untuk orang nganggur."
Gao Yang jelas tersinggung dan langsung pergi dengan kesal.
"Drama queen." Nyinyir Ning Fei.
"Dasar kunyuk, kau itu tahu apa? Tapi aku tidak bohong kok, kita kan memang tinggal bersama. Yah, walaupun ku akui kalau yang berikutnya agak lebay. Tapi dengan IQ-nya, gampang saja membodohinya. Ternyata kau cukup berguna juga, kau berhasil membuatnya cemburu. Tinggimu hampir sama dengannya, tapi kau jauh lebih muda."
Ngomong-ngomong tentang itu, apa tidak ada agensi tertentu yang ingin merekrut Ning Fei jadi bintang? (Tidak ada!) Fei Fei langsung nyinyir mendengarnya. Sekarang dia mengerti kenapa Nyonya He memelihara Ning Fei. Soalnya dia masih muda, tampan, tubuhnya juga bagus.
Tapi Ning Fei tak suka mendengarnya dan langsung mencengkeram kasar kedua bahu Fei Fei. "Dengar baik-baik. Aku tidak peduli bagaimana kau membicarakan diriku. Tapi jangan memfitnah Auntie! Understand?!"
Fei Fei sampai ketakutan padanya dan buru-buru mengiyakan. Sungguh sulit dipercaya, si kunyuk yang hampir sekarat itu sekarang marah padanya? Dia protektif sekali pada si pemberi nafkahnya.
Sementara itu, Zhou Shi sedang sibuk menghapal nama-nama para tamu undangan itu sambil stretching.
saat ponselnya berbunyi dari Wei Qing, Zhou Shi langsung kesal melihat namanya dan hampir saja membanting ponselnya. Untung saja dia berhasil menahan diri lalu menjawab telepon itu dengan manis. Dia melapor kalau dia sudah hampir menghapal semuanya.
"Apa kau sudah makan?" Tanya Wei Qing.
Zhou Shi bingung mendengar pertanyaan itu. Mengira Wei Qing mau mentraktirnya makan malam, Zhou Shi pun mengaku belum sempat makan apapun sedari tadi soalnya dia sibuk menghapal.
Yang tak disangkanya, Wei Qing malah menyuruhnya untuk jangan makan. Dia bahkan melarang Zhou Shi untuk makan atau minum apapun di pesta besok. (Pfft! Tega amat)
"Oh yah, apa kau sedang dalam masa bulanan itu?"
"Masa apa?"
Itu tuh, masa yang harus dilalui semua wanita tiap bulan dan menyebabkan gangguan h**mon dan membuat beberapa anggota tubuh, terutama bagian yang di bawah leher dan di atas pinggang jadi membesar.
"Oh, itu. Tidak."
Wei Qing kecewa mendengarnya lalu menutup teleponnya. Zhou Shi kesal, apa barusan Wei Qing sedang mengomentari d**a-nya? Kurang ajar sekali si Wei Qing itu!
Keesokan harinya, dia mengembalikan dokumen itu ke Wei Qing dengan kesal. Sepanjang malam dia puasa demi menghapal semua itu, Wei Qing boleh tanya apa saja untuk mengetesnya. Kalau dia sampai tidak bisa jawab, dia akan ngaku kalah.
Yang tak disangkanya, Wei Qing malah dengan entengnya membuang dokumen itu dan berkata kalau tamu-tamu di dalam daftar itu sebenarnya tidak penting. Hanya satu orang yang paling penting.
"Zoe Snow, pewaris perusahaan Snow. Nama Cinanya Xue Zi. Dia tamu rahasia dalam acara ini dan alasan utamaku menghadiri acara ini. Sayangnya, dia tidak ada dalam daftar tamu dan aku tidak banyak tahu tentangnya."
"Tidak ada dalam daftar tamu? Terus bagaimana caranya aku harus mencarinya?"
"Apa cara tercepat untuk mencari jawaban yang tidak diketahui dari sebuah pertanyaan?"
"Proses eliminasi?"
Jadi maksudnya, Wei Qing menyuruhnya menghapal daftar tamu itu hanya demi menemukan si tamu misterius itu? Betul sekali.
"Memangnya kau tidak bisa menghapalnya sendiri?!"
"Kepalaku pusing kalau harus menghapal. Dan lagi, aku harus menangani He Wei. Jadi aku tidak ada waktu." (Direktur He yang mengirim preman untuk menghajar Wei Qing waktu itu)
Tiba-tiba dia bangkit dari duduknya lalu mencengkeram pipi Zhou Shi. Sepertinya dia benar-benar bekerja keras sepanjang malam sampai ada lingkaran hitam di bawah matanya. Tapi tetap saja, muka Zhou Shi tidak cukup bagus.
"Aku tahu aku jelek, makasih sudah diingetin!"
"Siapa yang bilang kau jelek? Aku hanya merasa kau perlu sedikit dipoles. Ayo, akan kucarikan ahli makeup yang bagus untuk memoles sedikit bedak ke mukamu lalu membantumu mengganti bajumu yang jelek ini."
Wei Qing lalu menyeret Zhou Shi ke suatu tempat lalu menyerahkan Zhou Shi ke tangan para pegawai untuk di-spa seluruh tubuh.Tak lama kemudian setelah Zhou Shi selesai di-spa, Wei Qing mendudukkannya di meja rias. Tapi Zhou Shi bingung, di mana si ahli makeup-nya? Katanya dia mau dirias?
"Bukankah aku sudah berdiri di sini." Ujar Wei Qing. Hah? Dia yg akan merias ku? Dia bisa ngerias? Jangan bilang kalau Wei Qing punya obsesi aneh-aneh? Iiiih! Mengerikan!
Wei Qing langsung kesal menyodok dahinya lalu menyeret Zhou Shi mendekat yang spotan saja membuat Zhou Shi jadi gugup dan canggung.
Wei Qing menjelaskan bahwa selama dia tinggal di Amerika, dia sering melihat orang merias. Walaupun dia tidak pernah merias sebelumnya, tapi prosesnya pasti sama dengan melukis. Bedanya kali ini cuma di wajah saja.
"Kau akan menjadi karya pertamaku."
"Pertama? Jadi aku ini tikus percobaan?"
"Tutup mulutmu." Wei Qing langsung mengambil kuas makeupnya lalu mulai memoles wajah Xiao Zhi.
Tak lama kemudian, Zhou Shi akhirnya selesai dirias dan hasilnya bagus juga. Sekarang saatnya ganti baju. Zhou Shi antusias banget melihat gaun-gaun yang cantik-cantik itu. Wei Qing menjelaskan kalau tempat ini adalah lemari khusus untuk wanita di keluarga Wei.
"Kalian, keluarga Wei, pasti punya obsesi untuk mengoleksi dan men-display. Lemari saja dibuat kayak museum. Ada banyak sekali baju, kapan aku selesai mencobai semuanya?"
Siapa bilang Zhou Shi akan mencobai semuanya satu per satu? Beberapa pegawai lalu muncul membawakan sebuah gaun merah yang sangat cantik. Tapi gaun ini terlalu glamor buat Zhou Shi, gaun ini tidak cocok untuknya, lebih baik gaun yang lebih simple saja.
"Apapun yang cocok untukmu, aku tahu lebih baik daripada dirimu sendiri." Ujar Wei Qing lalu memberi isyarat pada para pegawainya, dan mereka langsung membawa Zhou Shi pergi.
....
Mereka akhirnya tiba di depan tempat acara dan Zhou Shi benar-benar gugup. Wei Qing meyakinkannya bahwa dia sudah bicara dengan para reporter, mereka akan menyingkirkan foto-foto Zhou Shi saat mereka mempublish berita mereka nantinya. Jadi dia tidak perlu khawatir biarpun dia difoto.
Tapi Zhou Shi terlalu tegang untuk mendengarkannya. Wei Qing sampai kesal dan langsung menepuk pipi Zhou Shi untuk menyadarkannya.
"Sakit, tahu! Apa yang kau lakukan?!"
"Ini kan cuma jalan di red carpet, apa perlu segugup ini?"
Enak aja dia ngomong, memangnya acara seperti ini normal dalam kehidupan sehari-hari? Dan justru karena dia bersama Wei Qing, makanya dia merasa terbebani. Rasanya benar-benar aneh berada di tempat ini, pakai baju kayak gini lagi.
"Kau pikir kau jelek?"
"Memangnya nggak?"
"Kuberi tahu kau. Hari ini kau benar-benar sangat cantik. Ah, tidak. Kau sangat mempesona. Aku jarang-jarang loh memuji orang. Tapi hari ini kau pantas menerima pujian dariku."
"Sungguh?"
"Sungguh. Aku ada di sini, jadi jangan takut."
Zhou Shi jadi merasa tenang mendengar ucapannya. Mereka akhirnya keluar dari mobil dan sontak para wartawan berebut mengerubungi dan memotreti mereka.
"Pastikan kau tidak tersandung dan terjatuh. Kalau itu benar-benar terjadi di sini, maka kau akan menjadi headline." Bisik Wei Qing.
Seorang wartawan tiba-tiba bertanya apakah wanita ini adalah kekasih barunya Wei Qing. Zhou Shi jadi cemas, katanya dia sudah menyuruh wartawan untuk tidak memotret mereka?Â
"Jangan khawatir. Mereka ini cuma ikan-ikan yang terlepas. Aku tahu media-media ini, jadi jangan khawatir." Bisik Wei Qing lalu membawa Zhou Shi masuk tanpa menjawab pertanya-pertanyaan para wartawan itu.