Aku dan nian:"....."
"kenapa diam saja? Cepat makan dan pergi kesekolah! Bentar lagi jam 7"
"papa mana ma? "Tanyaku sambil mengupas cangkang telur rebus.
"sudah pergi ke perusahaan tadi, lekas makan!"Jawab mama setengah sabar kepada kami berdua.
"nenek mana ma? "Aku langsung tersedak mendengar pertanyaan adikku yang konyol ini.
"Bukannya nenek udah tenang di atas sana? Maksud kau nenek yang mana? "Tanyaku bingung.
"Nenek yunian"Saat ia tertawa,memang kesempatan yang bagus untukku menjitak 2 kali kepalanya itu.
"kalian cepatlah makan! "suara serak mama terdengar menakutkan saat sedang emosi terhadap kami.
"baiklah...kami berangkat dulu!"menyalami tangan mamaku yang kotor akibat makanan mama itu tak masalah bagiku, bukan seperti nian yang jijik dengan tangan mamanya itu.
"hey, aku aja yang nyetir mobilnya! "sambil memegang kunci mobil milikku.
"kalau kau yang nyetir, mungkin 20 tahunan baru sampai kesekolah"candanya si Nian memang selalu membuatku kesal.
"kalau kau yang nyetir, kau harus laju²! Karna bentar lagi sudah bel masuk " pintaku padanya.
"baiklah, tapi kau jangan nyesal ya! "
Senyuman itu bikin emosiku bertambah 2 kali lipat.
"iya²!" karna waktunya mepet, aku jadi tak bisa membalas senyuman kamp*etnya itu dengan tanganku.
"baiklahhh, mari kita mulaiii! "
Disitu kepalaku sangat pusing dan perutku terasa mual, dia benar-benar melakukan ucapanku barusan, yaitu "laju²", aku merasa menyesal mengucap kata²ku.
"biar aku saja yang nyetir"
Langsung memegang setir mobilku dengan tenaga sisaku.
"hey, kau menghalangi penglihatanku! Kau mau kita mati karna kau?lepaskan! Aku ingin menyetir mobilnya! " jawab nian marah terhadapku.
"kau sangat menyebalkan saat menyetir, jika kau mati dan aku tidak mati, tidak akan kubacakan doa untukmu!kau menyebalkan, biar aku saja yang menyetir!"
mengalah sering kulakukan kepada Nian, tapi dengan situasi begini..... Aku tak akan mengalah kepadanya.
"kalau kau tidak membacakan doa untukku, aku akan menghantuimu!"
Jawab Nian tak peduli.
"jadi kau benar-benar ingin mati? "
Kututup matanya dengan telapak tangan kiriku.
"sial! Tangan busuk kau ini menghalangi pandanganku! " jawabnya cepat sambil memegang tangan kiriku.
Aku terkejut dan langsung kutarik kebelakang tangan kiriku karna....
"Nian! Ada yang menyebrang!" teriakku ketakutan.
"Hah? Apa? "
BRUKH....
"kau menabrak seorang nenek! "
Kataku menjewer telinganya dan mendekatkannya ke mulutku, agar ia bisa mendengar dengan jelas ucapanku.
"Gimana ini? " katanya ketakutan.
.
.
.
.
Ig author:@adnrfl
Ig novel author:@novelku_anf