Aku adalah orang paling tidak percaya dengan "teori kebetulan", paling anti dengan adegan FTV yang sering di tonton mama di televisi "cewek cowoknya tabrakan, terus saling benci lama- lama saling suka… iewww… duh nggak bangat deh. Eit… apa tadi, saling suka? Duh … kayaknya ada yang bermasalah dengan otak ku. Hiii… aku menggeleng-nggelengkan kepalaku.
"Dis, Adistya…." Aku menoleh kesamping begitu namaku dipanggil dan mendapati tiga pasang mata menatapku heran. Mbak anitra sampai meraba dahiku "kamu kenapa Dis, dari tadi kayak orang linglung gitu, tau nggak?"
"kenapa sih mbak? Nggak ada apa- apa kok" kataku menurunkan tangannya dari dahiku
"Loh… tadi sampai geleng- geleng kepala" dia menoleh pada dua orang yang disampingnya, "tadi kalian liat juga kan? Adis tadi menggelengkan kepala sambil mengumam gitu" katanya meminta persetujuan. Mbak Yani mengangguk mengiyakan sedangkan orang yang satunya hanya menyipitkan mata melihatku, seperti saya seorang anak yang ketahuan berbohong makan permen tanpa sepengetahuan ibunya. Argh… I really hate him.
Tadi sesudah sesi perkenalan, peserta dibagi menjadi 8 kelompok dikarenan ada 8 topik yang akan dibahas pada Bimtek kali ini. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang, karena kami duduk paling belakang, otomatis kami bertiga masuk kelompok 8, tetapi menurut pemateri supaya adil 1 orang dari kelompok 7 akan dipindah kekelompok kami. Yang mana kelompok 7 adalah sekelompok cowok yang duduk di seberang kami. Dan aku sudah menebak siapa yang akan disuruh pindah. Yeep … Si kemaja putih … karena dia duduknya paling sudut yang bersebrangan dengan kami. Itu kejadian 10 menit lalu, sekarang dia sedang sibuk berhaha hihi bersama 2 ibu yang duduk disampingku. Mbak Anitra dan mbak Yani kayaknya menikmati sekali pembicaraan mereka. I don't know what they are talking about and I don't want to know.
Aku tidak tau sudah sampai tahap mana bahasan mereka, sudah membahas materi atau apa, setelah insiden kepergok melamun oleh mbak Anitra tadi, saya memilih berselancar di internet, mencari bahan- bahan materi terkait dengan topic yang akan kelompok kami presentasikan nanti di akhir pertemuan.
Aku lagi serius membaca ketika merasakan sebuah tepukan di bahuku, ketika menoleh aku menemukan si kemeja putih berdiri menjulang disampingku, "boleh kenalan nggak?" dia mengulurkan tangan, aku mengerutkan kening berpikir, perasaan dari tadi beberapa kali mbak Anitra menyebut namaku. Hmm… Mungkin aja dia mau kenalan secara proper karena nggak enak dia sudah kenal sama 2 ibu-ibu disampingku sedangkan denganku belum.
Dengan ogah-ogahan kuulurkan tanganku "Adis" dia menjabat tanganku "Endra. Well….. ibu Adis, sekarang bisa kita gantian tempat duduk?" aku menatapnya bingung, jadi dia sengaja mengajakku kenalan buat minta aku hengkang dari tempat dudukku. Wow…. Si Endra ini benar- benar sesuatu.
Dia menunjuk di sampingku "colokkan ada di situ, laptopku tidak bisa pisah dari chargernya, kalo di bangku sana kabelnya nggak nyampe, jadi sekarang ... Adistya, bisakah kita tukaran tempat duduk?'' katanya lagi dengan ekpresi minta ditimpuk. Tuh…kan… dia tau namaku, tapi dia pura-pura saja tadi.
"udah Dis, pindah aja, atau aku sama mbak Yani yang geser, kamu duduk aja di sini" di sini yang dimaksud mbak Anitra pasti tempat duduk didekat cowok rese ini. Haduuuh nggak deh…
"nggak usah mbak, nanti saya aja yag pindah di samping mbak Yani". Ucapku lalu membereskan barang-barangku dimeja. Sebenarnya saya sudah pewe sekali, tapi karena mbak Anitra meminta, jadi ya udah deh. Lagian ini demi kekompakan kelompok kami. Oke… semangat Dis.