"Aku juga ingin meminta maaf padamu … karena tadi malam aku lagi-lagi mengingkari janjiku … aku tidak pulang," lanjut Wat, kali ini permintaan maafnya karena hal yang lain.
"Hm … apa ada lagi permintaan maafmu? Aku ingin istirahat, sebelum menjemput Pin dan Nas."
"Maaf … karena akan selamanya menjadi suami gay untukmu."
***
"Lin …," ucap Wat.
"Biarkan aku tinggal bersama ibu … aku tidak ingin melihatmu," lanjut Lin, kemudian berlalu dengan tangis.
Wat hanya menghela napas, tidak bisa mengejar Lin, karena ada Win yang lebih membutuhkan dirinya.
"Keterlaluan …," gumam Ran berlalu, disusul oleh Mario yang juga berada dipihak Lin.
Mario dan Ran pergi menyusul Lin yang terus berlari, mengarah pada gerbang kampus. Lin ingin meninggalkan kelasnya lagi.
"Lin …! Kamu mau kemana?!" seru Ran memanggil Lin, yang sedang menunggu bajaj datang.
"Lin!" panggil Mario menarik lengan tangan Lin. "Jangan pergi. Ada aku dan Ran yang akan selalu bersamamu."