"D—dokter?" tanya Lin, kaget.
Chen duduk di kursi sembari memainkan ponselnya. Ia mengenakan kemeja biru laut, tanpa mengenakan jas dokternya. Kini tersenyum pada Lin dan mengecek nadi di pergelangan tangan Lin.
"D—dok? Tidak sedang bertugas?"
"Saya memiliki janji untuk menemanimu berkeliling rumah sakit, bukan?"
Lin melipat kedua bibirnya, tersenyum dan mengangguk. Kemudian, ia meraih ponsel yang ada di samping bantal.
Ia melihat ada balasan pesan dari Wat dan juga pesan dari Win.
'Win?' batinnya bertanya-tanya.
Lin membuka pesan dari Win, meski tidak berniat untuk membalasnya.
Win : Lin … bagaimana keadaanmu?
Dengan segera, Lin membalasnya.
Lin : Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir, aku memaafkanmu.
Lin menaruh kembali ponselnya di atas di meja dan memberikan senyumnya kepada dokternya –Chen-.
"Jadi?" tanya Chen kepada Lin.
Lin tersenyum dan memberi anggukkan.
"Jadi."