Flash back off
"Aku sudah lelah, Wat … lelah …!!! Kamu harus pilih …."
"Lin ...."
Wat berusaha meraih tangan Lin, tetapi Lin menepis dan menjauh dari Wat.
"Pilih dia atau aku?"
"Lin … kita bicarakan ini baik-baik—"
"Pilih dia atau aku?!"
"Lin … maafkan aku …."
"Kamu pilih …."
"Aku pilih Win …."
.
.
Lin membuka matanya.
Sebuah mimpi buruk yang membuatnya bangun, kembali melihat dunia.
Tubuh Lin terasa kaku, sulit untuk digerakkan. Ia juga sulit untuk menoleh dan melihat keadaan di sekitarnya.
"W—wwwt …," rintihnya, ingin memanggil sang suami.
Lin pasrah. Seberapa kuat usahanya untuk bersuara, namun terdengar hanya berbisik saja.
"W—wwwwt!!!!" Lin berusaha untuk menjerit, namun tidak ada siapapun yang datang kepadanya.
Air mata Lin mengalir dan menetes di pipinya.
Sakit … tubuhnya bukan hanya sekedar kaku dan sulit untuk digerakkan. Namun rasa sakit juga menyelimuti seluruh tubuhnya.
Cklek!
Terdengar suara pintu dibuka. Sepertinya itu adalah suster.
"Euuugh!!!"