"Cu—cu, ya?" tanya Wat menyeringai.
Wat menoleh pada Lin yang kini juga menoleh padanya.
Menatapnya dengan penuh harap, dapat membantu mengalihkan pembicaraan para orang tua yang sedang membicarakan 'cucu', hal yang saat ini sangat tabu untuk pasangan Lin dan Wat.
"Kita iyakan saja," bisik Lin.
"Gila saja … kamu tahu aku tidak bisa melakukannya," balas Wat juga berbisik.
"Tidak ada pilihan lain Wat," tutur Lin, masih berbisik.
Lin menoleh pada kedua orangtua dan juga ayah mertuanya. Ia mengumbar senyum kepada mereka.
"Kami akan berbulan madu ke Amerika dan juga berusaha untuk dapat memiliki anak."
Wat membesarkan matanya, melihat Lin yang tidak sedang melihatnya.
'Lin …,' batin Wat geram dengan keputusan sepihak dari Lin.
***
"Kamu tahu kalau aku tidak bisa melakukannya?! Lalu mengapa kamu menyanggupi permintaan ayahmu dan juga ayahku?"