"Aku ingin bertemu Pin dan Nas."
"Aku masih harus bertemu dengan dosen. Kamu bisa menemui mereka tanpa aku. Tolong tidak perlu memaksaku lagi, Wat," pinta Lin, kemudian berlalu menuju ke ruangan dosen, dimana ia ingin menghadap dengan dosen tersebut.
Cemas, namun itu adalah pilihannya. Lin memberanikan diri untuk bertemu dengan dosen, yang telah memperjuangakannya untuk mengikuti pertukaran mahasiswa ke Korea Selatan.
Lin sangat takut untuk mengatakannya, namun ia berniat untuk bertanggung jawab atas keputusannya saat ini. Lin memilih untuk tetap mengutarakannya, meskipun ia mendapat amarah dari pihak kampus.
"Lin, silakan masuk," perintahnya pada Lin yang menunjukkan dirinya di depan pintu.
Lin masuk dan menghampiri dosen yang sedang sibuk dengan koreksi tugas para mahasiswanya.
"Ada yang ingin saya sampaikan," ucap Lin.
"Oh ya? Silakan, ada apa?"
"Saya ingin mundur dari pertukaran mahasiswa, Pak."
***