"Lepaskan!" pinta Lin, merasa risih dengan perlakuan Wat yang seolah sedang merayunya.
"Lin … kita bicara sebentar, ya … Sembari kamu menyiapkan jus untuk anak-anak," pinta Wat, masih kukuh dengan pendiriannya untuk menyelesaikan masalah serta memperbaiki keadaan.
"Wat … tolong …."
"Aku juga minta tolong padamu untuk tidak lagi seperti ini."
"Aku hanya ingi menenangkan diriku saja, Wat …."
"Tapi bukan seperti ini—"
"Atau kita bercerai saja."
Deg!
Wat diam, membesarkan matanya. Ia melepas dekapannya dan membiarkan Lin sedikit menjauh darinya.
"Lin … jaga ucapanmu," ucap Wat, kesal dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Lin.
"Aku merasa ada yang lain, Wat. Aku hanya ingin sendiri untuk sekarang ini," balas Lin, tanpa menoleh sedikitpun kepada Wat.
"Yang lain bagaimana? Kamu kalau bicara jangan setengah-setengah, Lin."
"Kemana saja kamu selama ini? Aku merasa ada yang lain … selain aku, dalam hidupmu."
