"Aku akan ke bawah, mengambil guci abu milik Key," ujar Win kepada sang istri dan kemudian ia berlalu dari kamarnya.
Saat hendak menuruni anak tangga, secara tidak sengaja ia mendengar suara desas-desus Man dan juga Nat, sehingga membuatnya melangkah dengan sangat hati-hati. Tidak ingin membuat mereka menyadari akan keberadaan dirinya di sekitar.
"Kalau yang kamu ingin tahu hanya keberadaan Nas, lebih baik kamu diam. Kamu tidak boleh terus menyimpan perasaan untuknya, Man!"
Win tersenyum, ia kini tahu kalau Nat sepertinya telah mengetahui sebuah rahasia yang ia tutupi selama ini.
'Jika kamu bukan anak dari cinta pertamaku, aku akan membuatmu sama seperti Key, Nat,' gumam Win dalam hatinya.
"Nas adalah titik utama hal yang ingin aku katakan padamu. Untuk permulaan, tolong turuti saja, jangan lagi menyimpan perasaan untuk Nas, karena kalian tidak akan pernah bisa bersama."
"Mengapa?!"
"Karena kalian adalah saudara!"
"M—maksud Ka—kak?"
"Man—"
"Kalian belum tidur?"