"Sial!"
Bukan hanya sekadar kesal, namun Win sudah naik pitam karena Put mengabaikan panggilan darinya.
Tiba-tiba saja ponselnya berdering, menandakan adanya panggilan masuk dan panggilan itu berasal dari sang istri, dimana nama Put tertera di layar ponselnya.
"Halo!" sapa Win menerimanya dengan kasar dan nada tinggi, rasa kesalnya masih menyelimuti.
"Maaf, Win. Aku baru saja dari kamar mandi. Ada apa?"
"Key kecelakaan."
"Apa?!"
"Jangan beritahu hal ini pada orang tuanya di Amerika. Biar aku saja yang mengurusnya."
"Tapi—"
"Jangan membantah atau …."
"Baik! A—aku tidak akan memberitahu pada keluarganya. Tolong jangan sakiti aku dan juga Man. Dia tidak tahu apapun tentang masa lalunya. Dia tidak tahu kecewamu pada Wat."
Tut!
Panggilan diputus oleh Win, ia jengah mendengar keluh kesah dari Put.