"Terima kasih, Key. Sudah menemani Kak Nat dan membuatnya tidak bersedih lagi. Aku mengkhawatirkannya selama di sekolah. Aku cemas," tutur Man.
"Ah, kamu. Pura-pura mengkhawatirkanku. Sebenarnya kamu senang, bukan? Karena aku tidak sekolah, kamu menjadi bebas di sekolah," balas Nat menggerutu. Sifat asli Nat yang ketus dan selalu menyalahkan sang Adik hadir kembali.
Man terkekeh dan Key juga ikut tertawa.
"Kak Nat kalau sudah bicara seperti ini, berarti suasana hatinya sudah bak-baik saja. Aku merasa lega dan senang," tutur Man.
"Seharusnya aku tidak boleh seperti ini. Seharusnya aku masih sedih dan terpukul. Kematian Fit itu disebabkan olehku!"
Man dan Key saling menatap, mereka sama sekali tidak mengetahui apapun tentang kematian Fit, apalagi dengan maksud dari perkataan Nat.
"Kak?"