"Lin," panggil sang ibu.
"Iya, bu. Ada apa?" tanya Lin, yang sedang menggoreng kentang.
"Kamu sudah baikan dengan Wat?"
"Hm? Biasa saja, Bu. Aku dan Wat baik-baik saja."
"Tempo hari kamu ingin bercerai dengannya."
"Sekarang masalahnya sudah selesai, Bu," ujar Lin, meyakinkan Nam.
"Apa yang membuatmu ingin bercerai dengannya, Lin?"
"Hmmm, itu karena—"
"Lin, dimana susu anak-anak?" tanya Wat, tiba-tiba datang ke dapur dan menghampirinya.
"Hm?!" Lin terkejut, untung saja ia blum mengucap.
"Susu. Pin nangis, sepertinya mengantuk."
"Ouh, biar aku saja yang membuatkannya," ujar Lin, lalu berlalu meninggalkan gorengannya.
Sementara itu, Wat menggantikan Lin untuk mengaduk kentang yang sedang digoreng dalam wajan dengan minyak panas.
Wat ikut membantu sang mertua untuk memasak, sembari mengajak berbincang ringan, agar tidak terlalu kaku.
"Ibu senang, Wat," tutur Nam.
"Iya, Bu … terima kasih sudah membantu saya untuk mengerti dan memahami semuanya," ujar Wat.
Flash back