Mobil Wat sudah terparkir rapi di area parkir mobil di kampus. Ia lekas membuka seat belt dan bergegas keluar dari mobilnya karena Lin sudah lebih dulu bergegas pergi.
"Lin, tunggu!" panggil Wat, lagi-lagi menarik pergelangan tangan Lin, namun kali ini tidak kasar.
"Wat, segeralah ke kelasmu. Aku juga akan menuju ke kelasku," pintanya dengan nada tidak peduli.
Wat menarik kepala Lin, mendekat padanya. Ia memberikan kecupan dikening Lin dan tersenyum saat melepasnya. Ia mengusap lembut pipi Lin, hingga ibu jarinya menyentuh bibir tipis Lin.
"Mau aku antar?" tanya Wat memberikan penawaran.
"Sebaiknya tidak perlu, Wat. Aku bisa ke kelas sendiri. Ran pasti sudah menungguku di kelas. Dan juga Mario, June dan Tom pasti sudah menunggumu di kelas," ujarnya.
"Baiklah …."
Lin melepas genggaman tangan Wat dan berbalik badan. Ia segera melangkah untuk berlalu.
"Lin!" panggil Wat, lagi-lagi menahan istrinya untuk pergi.
