NAREN
Papa bilang Danie Kusuma ingin bertemu denganku, setelah waktu itu mengirimkan direkturnya untuk makan malam. Namun, sialnya direktur itu sedikit membuatku gila pada pertemuan pertama. Semoga saja, yang bernama Danie Kusuma itu nggak seperti direkturnya. Jaman memang sudah edan.
Daripada direkturnya, aku lebih penasaran dengan sosok ownernya. Dia tidak pernah menampakkan diri di majalah bisnis mana pun. Profilnya banyak di Internet, hanya saja, dia tidak pernah memasang foto.
Bahkan jenis kelaminnya saja dirahasiakan. Di saat pengusaha-pengusaha lain berbondong muncul ke permukaan, dia malah menyembunyikan identitas. Aku curiga selain bisnis pertambangan, dia memiliki bisnis gelap. Makanya identitasnya sebisa mungkin ditutupi.
Langkahku sontak mundur kembali ketika melihat sekelebatan Arsen di ruangannya. Bibirku melengkung ketika sebersit ide iseng muncul. Tanganku bergerak mendorong pintu kaca yang ada di ruang itu, tanpa mengetuknya terlebih dulu.