Tidak seperti sebelumnya, kali ini Naren memilih villa sebagai tempat tujuan honeymoon kami di kawasan Batu Belig.
Sepanjang perjalanan dari bandara I Gusti Ngurah Rai tak henti-hentinya dia mengumbar senyum. Entah apa yang ada di otaknya saat ini.
Tangannya juga tidak pernah lepas menggenggam tanganku.
Sesampainya di villa, aku merebahkan diri di sofa. Rasa lelah bergelanyut. Mataku terasa berat dan lama-lama terkatup rapat.
Aku terbangun saat perutku merasa lapar. Pelan kubuka mata, hal pertama yang aku lihat adalah pendaran cahaya yang meremang dan lama-lama menjadi terang. Apa ini sudah malam? Berapa lama aku tertidur?
Mataku mengedar. Aku merasakan suasana syahdu dan romantis seketika menyelusup. Aku bisa mencium wangi dari kelopak mawar yang bertebaran. Cahaya temaram lampu serta candle light yang dipasang membuatku tersenyum. Apa ini?
Tidak menunggu lama aku turun dari ranjang untuk mencari sosok Naren. Di mana dia sekarang?