Mobil perusahaan ada di depan teras lobi apartemen ketika aku dan Naren keluar. Dari sini aku bisa melihat Tania yang duduk di depan bersama supir. Terlihat Pak Feri si manajer operasional ada di luar mobil dan langsung bergerak menyambut kami.
"Semua sudah siap?" tanya Naren begitu Pak Feri menjabat tangannya lantas beralih menjabat tanganku.
"Sudah, Pak. Kita langsung berangkat saja?" tanya lelaki itu menatap Naren dan aku berganti.
"Ya, silakan, Fer."
Feri membawakan tas Naren untuk ditaruh di bagasi mobil. Sementara itu, Naren beranjak menghadapku.
"Aku berangkat ya. Kamu jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa langsung telepon," pesannya seraya menepuk pipiku.
Aku mengangguk dan nggak berkata apa-apa sampai dia mencium keningku lalu beranjak menyusul Tania dan Feri yang sudah lebih dulu berada di dalam mobil.
Naren melambaikan tangan saat mobil itu bergerak meninggalkan pelataran apartemen.