Kenan mencegatku ketika akan kembali ke cottage. Ternyata aku melewati cottage tempatnya menginap. Sontak senyumku terbit saat pria itu menghampiri.
"Aku nggak nyangka bakal ketemu kamu lagi," ujarnya sesampainya di depanku. Dia lalu mengajak duduk di kursi yang ada di taman cottage.
"Aku lebih nggak nyangka kamu mengisi seminar di perusahaan tempatku kerja."
"Ini kayak takdir, iya, kan?" tanya Kenan seraya terkekeh.
"Anggap aja begitu."
"Naren ada di sini juga?"
"Iya, dia ada di sini. Mungkin sekarang masih tidur di cottage."
Lelaki berkulit cokelat itu tertawa. "Aku yakin dia sedang misuh-misuh karena kamu tinggal kegiatan perusahaan."
Dia sangat tahu tentang Naren sampai bisa bilang seperti itu. "Dia bilang sih nggak masalah karena ini acara perusahaan. Lagi pula kan dia sendiri yang memutuskan menyusul ke sini."
"Ternyata masih sama. Bahkan ketika kamu sudah jadi istrinya."