KANYA
Aku kembali bertemu Mbak Emi dan Mas Bule di Indoclimbing. Beberapa kali Kenan pernah mengajakku ke sini dan dari lelaki itu juga aku mengenal dua coach yang ramah itu.
"Ya Tuhan, Kanya. Udah lama banget kita nggak lihat elo," sapa Mbak Emi begitu aku datang. Kami saling berpelukan sebentar.
"Lama banget gimana? Kayaknya tahun kemarin juga gue ke sini." Aku terkekeh dan menjabat tangan Mas Bule.
"Iya kah? Tapi kayaknya udah lama banget." Mbak Emi melirik Naren yang tampak diam saja melihat kami.
"Wah, lo bawa siapa nih?" tanya Mbak Emi senyum-senyum.
"Pacar baru, ya, Kan?" timpal Mas Bule.
Aku menggeleng dan tertawa. "Bukan. Kenalin Mas, Mbak, dia Naren suami gue."
"Really?" Mbak Emi tampak terkejut dan sepertinya nggak nyangka.
Mas Bule bahkan membuka mulut sembari menaikkan alis. "Bukannya lo sama Kenan pacaran?"
"Nggak, Mas. Kami cuma temen." Aku tertawa, sembari melirik Naren. Dan menyentuh bahu pria itu untuk berkenalan dengan mereka.