KANYA
Naren itu nyebelin banget. Kalau nggak ingat dia baru saja pulang dari Singapura, aku pasti akan memperpanjang tentang Nadine. Aku biasanya nggak peduli sama wanita-wanita yang mencoba mendekati Naren, tapi untuk kasus Nadine buat aku berlebihan.
Bagaimana bisa wanita itu bersandiwara di depan kami juga mama dan papa? Tujuannya apa? Apa manfaat buat dia melakukan itu?
Arsen sampai nggak bisa berkata-kata ketika aku cecar soal Nadine padanya. Dia juga nggak bisa memberi alasan yang jelas. Terkesan aneh dan nggak masuk akal.
Kami memutuskan pulang ke apartemen meskipun waktu masih panjang untuk ukuran malam di akhir pekan. Namun ketika sampai lobi tiba-tiba ada seorang wanita cantik yang memanggil Naren di salah satu kursi lounge lobi.
Mataku menyipit melihat wanita itu. Cantik itu relatif, Nadine di mataku cantik, tapi wanita di depan sana buatku jauh lebih cantik. Dia memiliki wajah seperti barbie?