KANYA
Semua tim DG1 pulang pukul sembilan malam. Pekerjaan benar-benar hectic dan meminta banyak perhatian.
Aku meregangkan otot-otot yang terasa pegal dan kaku. Selama lebih dari 10 jam mantengin layar komputer membuat visual untuk proyek yang sedang kami garap. Beberapa kali Bari bolak-balik diskusi dengan tim lain juga untuk menyatukan misi.
Febi di depanku menaikkan kacamata ke atas kepalanya. Semuanya, bukan cuma Febi yang mengenakan kacamata anti radiasi saat bekerja, meskipun mati kami (kecuali Tristan) nggak minus, kerja di depan komputer memang butuh kacamata untuk menjaga kesehatan mata.
"Malam ini udahan dulu, ya, Gaes. Gue nggak mau kalian drop," ujar Bari menatap kami masing-masing.
"Terus ini gimana?" tanya Febi merujuk pada pekerjaannya yang belum kelar.
"Kita lanjutkan besok saja. Memang kalian mau ada yang menginap di sini?"
"Gue sih No," ujar Silvi yang lantas bergerak berdiri dan melakukan peregangan otot.